kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Telkom alokasikan Rp 90 Miliar ke 20 kota digital


Senin, 15 September 2014 / 07:45 WIB
Telkom alokasikan Rp 90 Miliar ke 20 kota digital
ILUSTRASI. Ilustrasi cara tetap bugar selama puasa ramadan.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk alias Telkom kian ingin memperbesar ekosistem perusahaan perintis (start-up) di bidang digital. Setelah membangun ekosistem di tiga kota, perusahaan plat merah itu berambisi membangun perusahaan start-up di 20 kota.

Pembangunan perusahaan start-up itu adalah bagian dari misi Telkom yang ingin memonetisasi perusahaan start-up di Tanah Air. Perusahaan itu menerapkan pembentukan perusahaan start-up itu dengan mencontoh pola serupa yang diterapkan para pemodal ventura di Silicon Valley, Amerika Serikat. 

Perusahaan berkode TLKM di Bursa Efek Indonesia itu berkomitmen menganggarkan 1% dari omzet untuk membiayai misinya itu. "Start-up Indonesia tak kalah dengan global. Kami ingin membantu agar produk mereka juga bisa mengglobal," kata Indra Utoyo, Director IT Solutions & Strategic Portfolio Telekomunikasi Indonesia,  kepada KONTAN pekan lalu.

Saat ini Telkom telah memiliki tiga lokasi inkubasi start-up. Perusahaan itu menyebut ketiga lokasi itu dengan nama  Jakarta Digital Valley, Bandung Digital Valley dan Jogjakarta Digital Valley. 

Impian Telkom, dalam tiga tahun ke depan membangun 20 perusahaan start-up lagi. Bidikan perusahaan itu, lima kota berada 12 kota besar di Sumatra seperti Medan, Pekanbaru, Padang, Palembang, dan 11 kota di Pulau Jawa seperti Semarang, Surabaya, Solo dan Malang. Lantas, Denpasar di Bali, Balikpapan, dan Makassar.

Hitungan Telkom, total dana yang harus disisihkan untuk membangun 20 perusahaan start-up sebesar Rp 90 miliar. Artinya rata-rata setiap perusahaan start-up bakal menerima dana Rp 4,5 miliar.

Namun, perusahaan itu akan menambah jumlah perusahaan start-up bimbingannya itu secara bertahap. Dus, gelontoran dana bakal dilakukan bertahap. "Tahun ini Rp 30 miliar," ujar Indra.

Sementara, rencana pengembangan Telkom pada start-up nanti masih sama dengan tiga perusahaan start-up yang sudah berdiri. Paling ada tiga hal yang bakal dilakukan Telkom. Pertama, membantu para pengembang aplikasi digital pemula membikin aplikasi yang diminati pasar. 

Kedua, berbekal kedekatan dengan pada pemodal ventura Silicon Valley, Telkom bakal menjembatani para pelaku usaha pemula agar bisa menyerap pengalaman dan ilmu dari pelaku usaha pemula Silicon Valley. 

Ketiga, mempertemukan para pengembang aplikasi pemula itu dengan para investor atawa venture capital.

Sebagai informasi, pada Agustus 2014 kemarin, Telkom menyatakan rencana berinvestasi dalam kegiatan corporate venture capital (CVC) senilai US$ 200 juta dengan menggandeng beberapa perusahaan modal ventura di Silicon Valley. "Kami masuk secara bertahap, tahap awal investasinya US$ 25 juta dulu," ungkap Indra.

Salah satu pemodal ventura Silicon Valley yang digandeng adalah Fenox Venture Capital. Beberapa perusahaan start-up yang sudah dibiayai Fenox seperti SideCar, Lark, META, iMoney dan TechInAsia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×