Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sudah menyiapkan rencana menyambut kedatangan PT Premises Integration Service (Pins Indonesia), anak usaha distributor perangkat telekomunikasi PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE).
Perusahaan plat merah ini segera mengeksekusi akuisisi total 30% saham Pins Indonesia di semester dua tahun ini juga. "Kami harapkan akuisisi Pins bisa terjadi sesegera mungkin," kata Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya ke KONTAN baru-baru ini.
Arief berujar, tujuan dari aksi ini adalah untuk meningkatkan jumlah penetrasi telepon cerdas (smartphone) di Indonesia. Pasalnya, aksi akuisisi ini melengkapi rencana bisnis Telkom dengan pilar bisnis device network and application (DNA). "Jadi tidak hanya menyediakan network, jaringan backbone, siapkan aplikasi. Tapi kami juga punya device (perangkat) sendiri," tambah dia.
Yang dimaksud perangkat sendiri adalah bukan berarti Telkom ingin produksi ponsel pintar sendiri, melainkan untuk memperkuat daya tawar Telkom di bidang penjualan ponsel pintar.
Bisa bundel ponsel
Arief menilai Tiphone adalah salah satu perusahaan yang kuat dalam bidang distribusi ponsel. Sehingga jika Telkom masuk lewat Pins, maka Telkom punya posisi tawar dalam melakukan bundel ponsel. Hal yang jamak dilakoni operator seluler. "Jadi tidak punya produk sendiri tapi lebih controlable. Jadi kalau kami punya program bundling tidak dikendalikan orang lain, tapi oleh kami sendiri," paparnya.
Dia berujar, target yang paling gampang diukur nantinya adalah jumlah pelanggan telepon cerdas dari Telkom yang akan membesar. Meski enggan menyebut target bisnisnya, Arief bilang, nantinya akan ada berbagai tawaran program bundel menarik.
Program ini berasal dari inisiatif manajemen Telkom yang sudah masuk dalam jajaran manajemen Pins. "Kalau kami punya inisiatif untuk bundling smartphone tidak perlu minta kepastian orang lain karena sudah ada orang kami di dalamnya," ujarnya.
Seperti diketahui, pada semester satu 2014, Telkom masuk ke TELE lewat Pins dengan menyerap 10% penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) TELE di harga Rp 812,22. Setelah itu, TLKM akan mengambil sisanya di bawah harga tersebut. Saat HMETD tersebut, Pins mengambil 638,05 juta saham. Kocek yang perlu dirogoh yakni Rp 518,23 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News