CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Telkom luncurkan Triple Play pada Mei 2011


Selasa, 01 Maret 2011 / 10:34 WIB
Telkom luncurkan Triple Play pada Mei 2011
ILUSTRASI. Realisasi subsidi energi: Pekerja menata tabung-tabung gas LPG 3 Kg di Jakarta.


Reporter: Yudo Widiyanto | Editor: Rizki Caturini

Jakarta. Setelah hampir dua tahun melakukan uji coba TV berbasis protokol internet (IPTV), PT Telkom Tbk berniat menjual layanan tersebut pada bulan Mei mendatang. Pada tahap awal, Telkom berencana membuka pasar di wilayah Jakarta.

Dari layanan ini, Telkom menargetkan bisa mendapat 300.000 pelanggan di Jakarta. “Untuk sementara, kami masih melakukan uji coba eksternal dengan 100 pelanggan terpilih di Jakarta,” kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah, Senin (28/2).

Dalam menyediakan layanan triple play yang meliputi internet, TV, dan telepon ini Telkom sudah menyediakan jaringan data dengan kapasitas 10 Mbps bagi 300.000 pelanggan di Jakarta. "Jaringan data ini memiliki standar kualitas layanan IPTV yang siap dikomersialkan," katanya.

Akhir tahun ini, Telkom memproyeksikan satu juta jaringan di Jakarta akan mampu membawa data sebesar 6 Mbps. Guna memperkuat layanan tersebut, Telkom mengeluarkan biaya sebesar Rp 50 miliar untuk investasi perangkat, seperti set top box dan perangkat pendukung lainnya.

Telkom juga melakukan penggantian kabel tembaga ke serat optik. Proyek ini digarap oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) dan PT Len Industri. Saat ini, infrastruktur Telkom mengandalkan kabel tembaga melayani sembilan juta pelanggan telepon kabel.

BUMN ini akan mengganti seluruh kabel dengan alokasi investasi Rp 3,5 triliun dalam kurun waktu 10 tahun. Menurut Rinaldi, hasil studi televisi berbasis internet di beberapa negara menunjukkan, peminatnya cukup tinggi.

Saat ini, operator IPTV yang memiliki pelanggan terbanyak adalah PCCW (Hong Kong). Total pelanggannya mencapai lebih dari 850.000. Adapun France Telecom (Perancis) memiliki 800.000 pelanggan.

Operator lainnya yang sukses adalah Verizon (Amerika Serikat) dengan 600.000 pelanggan. Begitupun di kawasan Asia Pacific, pertumbuhan bisnis Pay TV--termasuk IPTV-- memperlihatkan kecenderungan meningkat setiap tahunnya.

Telkom menggunakan anak perusahaannya yakni PT Indonusia Telemedia untuk menangani distribusi. PT Indonusa Telemedia adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa televisi berlangganan dengan merek Telkomvision dan Yes TV.

Bidik pelanggan premium

Direktur Utama PT Indonusa Telemedia Elvizar bilang, IPTV ini khusus menyasar kalangan premium. Adapun harga langganannya ia perkirakan mencapai Rp 500.000 per bulan. Harga ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tarif TV berbayar biasa yang hanya sekitar Rp 200.000 sebulan.

Selain tayangan standar, IPTV akan menyediakan konten interaktif. Di antaranya adalah content on demand, karaoke, dan game online. Artinya, segmentasi TV berbayar berbeda dibandingkan dengan IPTV. Apalagi, sifat siaran layanan TV berbayar satu arah, dengan jadwal ditentukan oleh broadcaster.

Dengan begitu, ia melihat layanan IPTV tidak akan menggerus pasar TV berlangganan yang sudah lebih dulu ada, yakni Telkomvision dan Yes TV. Pelanggan Telkomvision dan Yes TV sendiri saat ini mencapai 380.000 orang.

"Secara teknis, layanan ini berbeda, IPTV dua arah dan segmennya premium. Jadi pasar TV berbayar tidak akan berbenturan dengan TV berbayar," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×