Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rumah123 Flash Report edisi September 2024 menyampaikan bahwa perkembangan infrastruktur yang semakin pesat di Semarang membuat kenaikan harga rumah seken terjadi konsisten.
Head of Research Rumah123, Marisa Jaya menuturkan pengembangan infrastruktur yang dilakukan pembangunan jalan tol dan transportasi umum yang lebih baik, yang mempermudah mobilitas di dalam kota maupun ke luar kota.
"Semarang juga menawarkan peluang kenyamanan hidup dengan fasilitas lengkap, dari pendidikan, kesehatan, hingga hiburan. Hal-hal ini menjadikan Semarang sebagai pilihan ideal bagi generasi muda dewasa yang mencari hunian nyaman dan investasi properti yang menjanjikan," ujarnya dikutip dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Jumat (27/9).
Dia melanjutkan, lima area terpopuler di Semarang yang diminati pencari properti adalah Tembalang, Banyumanik, Semarang Barat, Semarang Tengah, dan Pedurungan. Pada 2024, pencarian rumah terkonsentrasi di area timur, khususnya Tembalang dan Banyumanik.
Baca Juga: Kenaikan Harga Rumah Seken di Semarang Tertinggi di Jawa per September 2024
Kedua wilayah itu dan kawasan Pedurungan dilewati rute tol Semarang yang menghubungkan area dalam kota dan luar kota. Selain itu, di sekitar kawasan juga terdapat dua universitas negeri, yaitu Universitas Diponegoro dan Universitas Negeri Semarang, sehingga pengembangan properti di sekitar area ini juga dapat menargetkan pasar mahasiswa yang berasal dari luar Semarang.
Sementara Semarang Barat, terletak di utara kota dan dekat dengan Bandara Ahmad Yani serta kawasan wisata Kota Lama, merupakan area padat yang strategis karena dekat pusat kota. Di masa depan, pengembangan perumahan berskala besar di utara Semarang Barat diperkirakan akan menarik minat pencari properti.
"Posisi Semarang yang terbilang strategis dalam sektor industri juga menjadi salah satu daya tarik bagi para pencari properti. Hal ini mengingat terdapat beberapa kawasan industri dan pergudangan berskala cukup besar di Semarang dan kabupaten sekitarnya, dan mendorong para karyawan yang bekerja di kawasan industri menjadi target pasar potensial bagi sektor rumah tapak," imbuhnya.
Rumah123 mengobservasi adanya kesinambungan korelasi tren permintaan properti sektor industri, permintaan rumah dan pergerakan tren Indeks Harga Rumah Seken di Semarang.
Misalnya, pada April 2023, permintaan properti di sektor industri mencatatkan penurunan bulanan sebesar 42,3%, permintaan rumah pun turun 12,9%, dan pada periode itu indeks harga mencatatkan penurunan 0,8% secara bulanan.
Bulan Agustus 2023, tren permintaan berangsur mengalami peningkatan, dan permintaan properti di sektor industri mencatatkan pertumbuhan permintaan sebesar 10,7%, permintaan rumah juga naik sebesar 8%, dan harga rumah naik 2% secara bulanan.
Setelah permintaan dan harga mengalami peningkatan, per April 2024, permintaan pada properti sektor industri sebesar 34,6% secara bulanan, sementara rumah tapak mengalami pertumbuhan 5,5%. Dan indeks harga bergerak tumbuh sebesar 0,9%.
Baca Juga: PPN DTP 100% Tidak Signifikan Kerek Penjualan Apartemen Ciputra (CTRA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News