kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tender kabel PLN mundur, jadi batu sandungan industri kabel di tahun 2019 lalu


Jumat, 10 Januari 2020 / 19:00 WIB
Tender kabel PLN mundur, jadi batu sandungan industri kabel di tahun 2019 lalu
ILUSTRASI. Pekerja memasang kabel listrik bawah tanah di kawasan Tangerang, Banten, Senin (28/10). Tender kabel dari proyek 35.000 megawatt PLN yang sempat mundur mempengaruhi bisnis pelaku industri kabel.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tender kabel dari proyek 35.000 megawatt Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sempat mundur di tahun lalu tampaknya mempengaruhi perolehan bisnis pelaku industri kabel sepanjang tahun 2019 lalu.

Asosiasi Pabrik Kabel Indonesia (Apkabel) menyebutkan target industri di tahun 2019 banyak yang tidak tercapai dikarenakan kurangnya pesanan dari PLN. Noval Jamalullail, Ketua Umum Apkabel menyebutkan, walau kuota yang dipesan besar, namun akibat sempat adanya kekosongan kursi kepemimpinan di PLN menyebabkan penyerapan kabel pada proyek PLN belum maksimal.

Baca Juga: Sepanjang 2019, PLN sudah ganti dirut sebanyak 4 kali

"Kuota PLN sejak kontrak Juni 2019 rata-rata serapannya baru 30%-40% oleh produsen," terang Noval kepada Kontan.co.id, Jumat (10/1). Sayangnya Apkabel tidak menerangkan lebih lanjut besaran kuota tersebut.

Namun berdasarkan pemberitaan Kontan.co.id, nilai kontrak untuk konduktor dan kabel tegangan tinggi dari PLN saja masing-masing setiap tahun bernilai Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun. Lantaran serapan kabel oleh produsen belum maksimal, Noval berharap tahun ini kekosongan tersebut dapat terisi dengan baik.

Sebelumnya Apkabel sempat memproyeksikan pertumbuhan industri kabel sekitar 10%-15% di tahun 2019. Mengenai realisasinya, menurut Noval, terjadi penurunan sedikit di tahun 2019 dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Kabelindo Murni (KBLM) menargetkan pendapatan Rp 1,2 triliun tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×