Reporter: Yudo Widiyanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bakrie Capital Indonesia, pemegang sublisensi hak siar (sublicense media rights) pertandingan sepak bola Piala Dunia 2014 kemarin (26/10) mulai menggelar penawaran awal paket lelang (pre-bidding). Bakrie Capital menawarkannya kepada seluruh perusahaan bergerak di bidang media.
"Kami menawarkan dua jenis paket hak siar yakni, hak siar eksklusif dan non eksklusif," kata Irwan Hendarmin, Creative Strategic Manager Bakrie Capital kepada KONTAN, kemarin.
Pemegang paket eksklusif hanya berlaku bagi satu perusahaan dan berhak menyiarkan secara eksklusif total pertandingan yang sebanyak 64 laga. Sedangkan paket non eksklusif dibagi secara merata kepada beberapa perusahaan penyiaran yang menjadi pemenang lelang.
Irwan menjelaskan, jika Bakrie Capital menetapkan satu pemenang paket eksklusif, otomatis siaran non eksklusif ditiadakan. "Begitu pula sebaliknya," ungkapnya.
Namun Bakrie Capital lebih suka apabila nantinya yang laku adalah jenis paket paket eksklusif. Alasannya, kerjasama bisnis akan lebih mudah bila berhubungan dengan satu pintu. "Kalau non eksklusif repot, kan, harus dibagi ke banyak pihak," ujarnya.
Pemenang tender akan ditetapkan berdasarkan penawaran harga tertinggi dan juga beberapa faktor lain, seperti cara produksi program siaran, jadwal tayang dan lainnya. Irwan menuturkan, hampir semua jenis media hadir di acara kemarin. Ia memperkirakan, jumlah yang hadir mencapai lebih dari 100 perusahaan yang terdiri dari stasiun TV nasional terestrial, TV berbayar, content provider, dan media online.
Bakrie Capital akan membuka lelang dengan negosiasi antarperusahaan secara business-to-business secara tertutup. Ia menargetkan jadwal lelang dibuka pada pekan depan. "Jadi pada pertengahan November sudah bisa ada pemenang," ungkapnya. Irwan enggan menyebutkan target nilai dari penawaran hak siar tersebut.
Sekadar informasi, Bakrie Capital baru saja memegang lisensi hak siar piala dunia dari FIFA melalui Inter-Sport Marketing Sdn Bhd. Kabar yang berembus, Bakrie Capital sudah mengeluarkan dana hingga US$ 68 juta untuk membeli hak siar ini. Agar mendapatkan untung, Bakrie menjual kembali hak siar tersebut kepada pihak ketiga.
Minta dibagi rata
Elvizar KH, Direktur Utama Telkomvision, menyayangkan Bakrie Capital membuka penawaran paket eksklusif. Menurutnya, paket eksklusif hanya menguntungkan pemodal besar. Maka ia berharap nantinya yang dipilih adalah paket noneksklusif sehingga pertandingan bisa disiarkan secara merata dan tarifnya akan lebih terjangkau. "Selain itu siaran bisa ditonton di mana saja," ungkapnya.
Corporate Secretary PT Media Nusantara Citra (MNC) Tbk, Arya Mahendra Sinulingga enggan berkomentar banyak. Sebab, MNC masih membahas secara internal. "Dokumen penawaran baru kami terima," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News