kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terapkan sistem clustering, laba bersih Campina Ice Cream tumbuh signifikan


Jumat, 03 Agustus 2018 / 20:28 WIB
Terapkan sistem clustering, laba bersih Campina Ice Cream tumbuh signifikan
ILUSTRASI. ilustrasi Es Krim


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lakukan efisiensi, PT Campina Ice Cream Industry Tbk catatkan pertumbuhan bottom line yang signifikan di semester I-2018. Sampai pertengahan tahun, laba bersih perusahaan tumbuh 225,33%.

Adji Andjono, Direktur Pemasaran Campina Ice Cream Industry menjelaskan, pertumbuhan laba bersih perusahaan karena efisiensi dalam distribusi produk. “Kami memperbaharui distribusi dengan mengelompokan pengiriman atau clustering,” ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (3/8).

Dia menjelaskan dengan sistem clustering pengiriman produk dilakukan di suatu daerah secara bersamaan. Ia mencontohkan misalnya pengiriman di daerah Jakarta Timur, satu salesmen mendistribusikan ke Pulo Gadung dan yang lain ke Kramat Jati.

Namun, dengan sistem clustering semua distribusi fokus dulu ke satu tempat, tidak terpecah seperti itu. “Itu memberi pengaruh pada tenaga kerja dan biaya distribusi,” ujarnya tanpa menyebutkan besarannya.

Dengan strategi tersebut akhirnya laba bersih setelah pajak atau laba bersih perusahaan meningkat pesat menjadi Rp 32,47 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,98 miliar.

Padahal melihat penjualan bersih perusahaan, emiten berkode saham CAMP di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini tumbuh tipis 1,57% menjadi Rp 488,34 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 480,78 miliar.

Untuk proyeksi di semester II, dia bilang akan terus mengupayakan efisiensi untuk menjaga kinerja. Adapun upaya efisiensi lain yang akan dilakukan salah satunya dengan memilih penempatan iklan di acara yang sesuai dengan target market. “Jadi kita harus lebih jeli dalam placement,” ucapnya.

Dalam laporan keuangan perusahaan tercatat penurunan untuk biaya promosi 8,24% menjadi Rp 20 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 21,8 miliar.

Saat ini CAMP memiliki 60 distributor. Sebanyak 30 distributor miliki perusahaan dan 30 merupakan pihak ketiga. Sampai akhir tahun CAMP belum berencana menambah distributor tetapi memperluas pemasarannya ke kota-kota sekunder. “Tidak hanya kota provinsi tetapi beberapa kota kabupaten di wilayahnya masing-masing,” ujar Adji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×