kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.195   54,43   0,76%
  • KOMPAS100 1.105   10,17   0,93%
  • LQ45 876   9,53   1,10%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 447   4,91   1,11%
  • IDXHIDIV20 539   4,62   0,86%
  • IDX80 127   1,20   0,96%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,27   0,86%

Terdampak corona, produksi alat berat diproyeksi anjlok hingga 52% tahun ini


Rabu, 17 Juni 2020 / 19:52 WIB
Terdampak corona, produksi alat berat diproyeksi anjlok hingga 52% tahun ini
ILUSTRASI. Produksi Alat Berat


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

Sebagai gambaran, pendapatan segmen usaha jasa pemeliharaan dan perbaikan tercatat menyumbang pendapatan sebesar US$ 54,94 juta atau setara dengan 17,15% dari total penghasilan neto HEXA di sembilan bulan pertama tahun fiskal April 2019 - Maret 2020.

Sementara itu, segmen penjualan suku cadang menyumbang pendapatan sebesar US$ 78,49 juta atau setara dengan  24,50% penghasilan neto HEXA di periode yang sama. Sebanyak 58,35% penghasilan neto sisanya berasal dari segmen penjualan alat berat dan jasa komisi yang tercatat sebesar US$ 186,98 juta  selama April 2019 - Desember 2019 lalu.

Selain menggenjot pendapatan dari segmen  pemeliharaan dan perbaikan serta penjualan suku cadang, HEXA juga akan memfokuskan penjualan alat berat ke sektor perkebunan dan konstruksi.Menurut Djonggi, meski tidak kebal dari efek pandemi, kedua sektor ini memiliki permintaan alat berat yang relatif lebih stabil bila dibandingkan dengan sektor pertambangan.

Baca Juga: Tak Cuma Proyek Batubara, Darma Henwa Juga Menggarap Jasa Tambang Timah Hingga Emas

“Karena agro khususnya sawit kalau ditanam sekarang panennya bisa 3 - 4 tahun mendatang di mana covid 19 sudah hilang, konstruksi juga kebutuhannya untuk jangka panjang kan,” terang Djonggi kepada Kontan.co.id pada Rabu (17/6).

Gejala serupa juga dirasakan oleh PT United Tractors Tbk (UNTR). Investor Relations United Tractors Ari Setiawan menyebutkan bahwa kinerja penjualan alat berat perusahaan turut terdampak oleh efek gulir pandemi corona.

Catatan Kontan.co.id sebelumnya, entitas Grup Astra ini hanya berhasil menjual 100 unit alat berat Komatsu atau turun 33% secara bulanan atau month on month (mom). Jika diakumulasi dalam empat bulan, penjualan alat berat Komatsu UNTR turun 50% secara year on year (yoy) menjadi 717 unit. 

Menyikapi kondisi yang ada, UNTR tengah menggodok strategi untuk menyiasati permintaan alat berat yang melesu. Untuk itu, UNTR masih Riset pasar terus dilakukan guna merumuskan strategi yang tepat. “Perseroan terus memonitor kondisi saat ini dan juga sektor-sektor yang terkait dengan penjualan alat berat,” kata Ari kepada Kontan.co.id, Rabu (17/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×