Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti, PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI), tidak menampik jika kinerja sektor penyewaan ruang kantor tertekan akibat pandemi COVID-19.
Direktur Utama CPRI, Jansen Surbakti lebih jauh menjelaskan kondisi tersebut berbuntut pada maraknya banting harga sewa yang dinilainya masif.
Baca Juga: Simak strategi Bakrieland Development (ELTY) untuk jaga kinerja tahun ini
"Maraknya banting harga sewa gedung perkantoran di Jakarta memang sangat dipengaruhi oleh pandemi COVID-19 yang masih masif dan akhir-akhir ini bahkan tembus di angka 14.000 kasus per hari, sehingga pemerintah membuat pengetatan untuk menekan arus melajunya masyarakat," kata dia kepada Kontan, Jumat (22/1).
"Jadi, CPRI sangat mengalami dampak COVID 19 dalam hal memasarkan gedung JW Smarta Office yang berada di Jatiwaringin, Bekasi," jelasnya.
Ia melanjutkan, CPRI sejak tahun lalu sudah selesai membangun gedung JW Smart Office dan hingga kini masih mengalami kesulitan memasarkan penyewaan gedung perkantoran dan pertemuan tersebut.
Adapun okupansi masih berada di bawah 20% sepanjang masa pandemi. Jensen melanjutkan, bahkan saat ini harga sewa pun juga sudah turun 10% hingga 20%. "Di gedung penyewaan perkantoran milik CPRI lainnya, di Raden Inten, Jakarta Timur kondisi masih jauh lebih baik. Masih berhasil mempertahankan okupansi 90%," sambungnya.
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) raih kontrak Rp 19,7 triliun sepanjang 2020
Jensen berkata, walau bagus, tingkat okupansi ini sempat menurun dari sebelumnya yakni sebesar 95% yang terjadi pada November tahun lalu. "Ke depannya, strategi pemasaran kami setiap saat melakukan adalah mencoba jalur media sosial dan elektronik secara masif," tutup dia.
Selanjutnya: Dapat jatah FLPP Rp 8,73 triliun, ini target penyaluran KPR subsidi oleh BTN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News