Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) sebelumnya di tahun lalu sempat merencanakan anggaran belanja modal alias capex senilai Rp 700 miliar. Namun berkaca pada kondisi pandemi ini, perseroan harus memangkasnya.
Rencananya anggaran capex tersebut untuk mendanai pembangunan pabrik pakan yang baru, feedmill dan rumah potong ayam.
Direktur Malindo Feedmill, Rudy Hartono Husin, mengatakan, lantaran Covid-19 manajemen akan memangkas capex tersebut menjadi Rp 330 miliar sampai akhir tahun.
"Secara konservatif kami potong, realisasinya sampai semester pertama sudah Rp 200 miliar lebih," ungkapnya dalam paparan publik perseroan, Jumat (28/8).
Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) proyeksikan pendapatan turun 10% di tahun 2020
Capex yang sudah terpakai dipergunakan untuk dana operasional dan proyek pembangunan peternakan ayam yang merupakan kelanjutan dari proyek tahun lalu.
Selain efisiensi, perusahaan juga berusaha mengantisipasi fluktuasi nilai tukar. Sebagai perusahaan pakan ayam, bahan baku jagung tidak hanya didapat dari pasar lokal tapi juga impor sehingga fluktuasi mata uang asing akan memengaruhi kinerja perseroan.
Malindo Feedmill memang akan melakukan hedging dan mengalihkan pinjaman valuta asing ke rupiah. Hal ini diakui manajemen, dimana semua pinjaman bank yang dilakukan perseroan memakai mata asing 100% - nya dilakukan hedging, adapun nilanya berfluktuasi setiap harinya.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham hari ini, Malindo Feedmill juga membahas soal kemungkinan buyback saham. Manajemen memang menyiapkan dana sekitar Rp 68,28 miliar untuk melakukan pembelian kembali sahamnya atau maksimal 111,93 juta saham alias 5% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh.
Baca Juga: IHSG hari ini bisa kembali melemah, ini saham layak dipilih hari ini
Rudy mengatakan buyback dilakukan kalau perusahaan melihat kesempatan yang baik dan efeknya positif bagi seluruh pemegang saham.
"Jangka waktunya 18 bulan, kalau berdampak baik baru dieksekusi itupun bertahap. Jadi tidak serta merta sekarang. Kami tetap memperhatikan momen yang tepat, yang penting perseroan sudah menyiapkan dananya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News