kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak pandemi, Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) rugi Rp 146,28 miliar di semester I


Senin, 24 Agustus 2020 / 17:04 WIB
Terdampak pandemi, Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) rugi Rp 146,28 miliar di semester I
ILUSTRASI. Pengunjung mencoba wahana permainan saat berwisata di Dufan, Ancol, Jakarta, Sabtu (20/6/2020). Setelah ditutup selama dua bulan akibat pandemi COVID-19, kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol kembali dibuka. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mengalami kerugian hingga Rp 146,28 miliar pada periode semester I-2020. Kinerja bottomline perusahaan anjlok hingga 306% jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 yang untung sebesar Rp 71,22 miliar.

Tak hanya itu, pendapatan perseroan juga anjlok hingga 58% atau hanya sebesar Rp 254,2 miliar di semester I-2020, dari tahun sebelumnya Rp 607,89 miliar.

Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) fokus kembangkan produk white clay dan mortar di semester II

Direktur Keuangan Jaya Ancol Hari Sundjojo mengungkapkan, penyebabnya tak lain ialah pandemi virus Corona (COVID-19). Pasalnya, lini bisnis utama PJAA yakni Taman Impian Jaya Ancol ditutup sejak 14 Maret 2020 hingga 19 Juni 2020 akibat Covid-19 atau sesuai dengan Instruksi Gubernur DKI Jakarta No 16 Tahun 2020 Tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona dan saat ini harus menetapkan pembatasan pengunjung, serta hanya dibuka bagi warga ber-KTP DKI Jakarta.

Taman Impian Jaya Ancol sebelumnya melakukan penutupan sementara waktu seluruh unit rekreasi yang ada di dalamnya seperti Kawasan Pantai, Dunia Fantasi, Atlantis Water Adventures, Ocean Dream Samudra, Sea World Ancol, Pasar Seni dan Allianz Ecopark.

"Penurunan pengunjung itu memang terjadi. Kalau kita bandingkan 2019 sampai dengan realisasi Juni 2020 turun sebesar 61%, dan ini berdampak pada kinerja keuangan kita di semester I-2020. Ini menyebabkan kita turun pendapatan kurang lebih 58% di Juni," ujar Hari saat paparan publik perseroan secara virtual, Senin (24/8).

Adapun, hingga paruh pertama tahun ini jumlah pengunjung Ancol tercatat baru 3 juta atau turun dari sebelumnya 7,7 juta pengunjung. Alhasil, dari kinerja yang kurang baik ini perseroan di tahun 2020 memutuskan untuk tidak membagikan dividen ke Pemprov DKI Jakarta.

Baca Juga: Nusantara Infrastructure (META) tambah setoran modal anak usaha tol Makassar

Sementara itu, aset PJAA justru mengalami pertumbuhan sebesar 10%, dari Rp 4 triliun di Juni 2019 menjadi Rp 4,5 triliun di Juni 2020. Lalu, liabilitas perseroan juga tumbuh 29% dari Rp 1,9 triliun menjadi Rp 2,5 triliun.

"Liabilitas kita meningkat 29% dari Rp 1,9 triliun pada 31 Desember 2019 menjadi Rp 2,5 triliun. Penyebab kenaikan aset ini karena kita memang membutuhkan dana untuk pelunasan obligasi yang jatuh tempo di bulan Juli sebesar kurang lebih Rp 300 miliar," jelasnya.

Oleh karena itu, untuk menekan rugi perseroan lebih dalam di tahun ini, manajemen akan menekankan pada efisiensi biaya dan sense of crisis, tanpa mengurangi keselamatan hewan, perawatan wahana, dan lainnya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×