Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Jane Aprilyani
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform e-commerce Shopee Indonesia mencatat puluhan ribu aduan penipuan yang mengatasnamakan Shopee Indonesia.
Head of Marketing Growth Shopee Indonesia, Monica Vionna melihat bahwa jumlah kasus penipuan yang mengatasnamakan Shopee Indonesia tak dipungkiri meresahkan masyarakat dan Shopee Indonesia.
“Paling banyak penipuan soal tawaran pekerjaan atau undian berhadiah,” ujar Monica dalam diskusi Klub Anti Hoaks dengan Cek Fakta Shopee X Siberkreasi di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (25/8).
Monica menambahkan hingga kini penipuan yang mengatasnamakan Shopee Indonesia tersebar luas melalui whattsap dan telegram. Dalam sebulan, Monica mendata ada puluhan ribu jenis penipuan yang membawa nama Shopee Indonesia.
Melihat hal ini, Monica menyebut Shopee Indonesia menghadirkan Cek Fakta sebagai bentuk komitmen Shopee dalam menyediakan platform belanja online yang aman, nyaman, dan andal.
Baca Juga: Pecah Rekor, Kolaborasi Sarwendah dan Tally Catat Omzet 75 Kali Lipat di Shopee Live
“Dengan tingginya peredaran informasi hoaks saat ini, kami memahami bagaimana hal ini dapat merugikan masyarakat. Oleh karena itu, kami ingin menggencarkan edukasi berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan Shopee dan menyediakan fitur Cek Fakta untuk memfasilitasi masyarakat dalam memulai budaya baru ini,” ujar Monica.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mengungkap adanya 11.357 isu hoaks yang beredar sejak Agustus 2018 hingga 31 Maret 2023 dan mengidentifikasi bahwa kategori penipuan berada pada urutan ketiga.
Ketua Umum SIBERKREASI, Donny BU berpendapat bahwa untuk memerangi kasus penipuan melalui platform e-commerce perlu dilakukan pelatihan baik dari penyedia e-commerce ataupun Pemerintah. “Para pelaku usaha mikro dan kecil menengah, maupun pengguna aplikasi masih rendah untuk melindungi diri dari kejahatan siber. Untuk itu perlu pelatihan atau edukasi yang terus berlanjut,” tutur Donny.
Menurut Donny, adalah tugas bersama, pemangku kepentingan majemuk (multistakeholder), untuk membekali masyarakat dengan kemampuan literasi digital dengan keempat pilarnya, yaitu cakap, aman, budaya dan etika, atau biasa disingkat C-A-B-E. Sebab, dari pandangannya kejahatan di dunia digital sudah semakin berkembang.
Bahkan bagi Donny, modus penipuan semakin kreatif sehingga kian sulit membedakan antara informasi benar versus hoaks. Kata Donny, penting bagi masyarakat untuk memahami kiat menghindari jebakan penipuan online
"Adapun kanal seperti Cek Fakta di platform Shopee adalah terobosan yang dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat agar terhindar dari hoaks dan penipuan online. Mari kita budayakan selalu sabar sebelum sebar, saring sebelum sharing, dan tidak mudah tergiur hoaks atau penipuan berkedok penawaran yang menggiurkan,” tegas Donny.
Baca Juga: Perdana Streaming di Shopee Live, Aurel Hermansyah Berhasil Catatkan 3.000 Pesanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News