Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten suku cadang otomotif, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mengungkapkan jika kenaikan harga komponen otomotif benar terjadi.
Direktur dan Corporate Secretary Astra Otoparts, Wanny Wijaya menuturkan sejak awal tahun 2021 ini harga komoditas memang menunjukkan tren kenaikan. Kenaikan harga komoditas tersebut mencapai sekitar 20-30% dari akhir tahun lalu.
"Nah, hal yang sama juga terjadi untuk material utama komponen otomotif, seperti steel, alluminium, alloy dan beberapa material lainnya. Dengan adanya tren tersebut, berdampak pada kenaikan harga komponen otomotif," ujarnya kepada Kontan, Jumat (3/9).
Lebih lanjut dirinya menguraikan, pandemi Covid-19 yang berlangsung kurang lebih 2 tahunan ini sudah jelas menjadi salah satu penyebab kenaikan harga komoditas.
Menurutnya, khusus dari sisi logistik dimana terdapat beberapa negara penyuplai material tersebut terdampak dari pembatasan keluar masuk. Dengan demikian hal ini berimbas pada kenaikan harga komponen otomotif.
Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) optimistis bisa cetak kinerja ciamik tahun ini
"Dengan adanya kenaikan harga material dan kurs yg fluktuatif, tentunya kami memiliki skema penyesuaian harga untuk komponen otomotif," sambungnya yang tidak mengelak adanya kenaikan harga pada produknya. Tetapi dirinya enggan merinci lebih jauh.
Adapun sebagai strategi di tengah kenaikan harga komponen otomotif dan fluktuasi kurs tidak dapat dihindari, AUTO akan terus meningkatkan operational excellence melalui penjualan online baik melalui portal astraotoshop atau apps.
Hal ini dilakukan agar customer tetap dapat menjangkau produk produk AUTO tanpa perlu keluar rumah atau ke toko, serta terus mengimplementasikan program cost reduction untuk mencapai target penjualan dan kinerja.
"Secara general, target kami di tahun ini masih mengacu ke target penjualan rata-rata 4W 2W dari asosiasi mengingat selain bergerak di segmen replacement market, kami juga merupakan second tier supplier ATPM atau pabrikan," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan semester I 2021 AUTO mencatat pendapatan sebesar Rp7,15 triliun meningkat 26,5% dibandingkan dengan semester I/2020 sebesar Rp5,65 triliun.
AUTO juga berhasil membalikkan posisi rugi pada laba atas entitas dan ventura bersama setelah pajak menjadi untung Rp237,47 miliar dari posisi rugi Rp206,13 miliar pada semester I tahun lalu.
Dengan demikian, laba periode berjalan perseroan menjadi Rp273,12 miliar dari posisi rugi periode berjalan Rp336,7 miliar. Alhasil, bottom line berbalik menjadi laba sebesar Rp267,06 miliar dari posisi rugi Rp298,19 miliar.
Selanjutnya: Target Positif Emiten Komponen Otomotif di Tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News