CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.864   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.158   -56,35   -0,78%
  • KOMPAS100 1.094   -8,55   -0,78%
  • LQ45 871   -4,26   -0,49%
  • ISSI 216   -2,05   -0,94%
  • IDX30 447   -1,41   -0,31%
  • IDXHIDIV20 540   0,42   0,08%
  • IDX80 125   -0,97   -0,77%
  • IDXV30 136   0,44   0,32%
  • IDXQ30 149   -0,18   -0,12%

Terkait BBM, Jero Wacik tolak permintaan daerah


Kamis, 10 Mei 2012 / 18:10 WIB
Terkait BBM, Jero Wacik tolak permintaan daerah
ILUSTRASI. Persyaratan serta jadwal seleksi calon mahasiswa baru ITB jalur mandiri 2021.


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik menolak permintaan pemerintah daerah (Pemda) yang ingin menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk daerah mereka.

Jero malah meminta Pemda untuk menimalisir kebocoran pasokan BBM subsidi ke tambang dan perkebunan. Menurutnya, pemerintah hanya memiliki kuota BBM subsidi sebanyak 40 juta kiloliter untuk seluruh Indonesia.

Besaran kuota itu masih dirasa kurang oleh pemerintah untuk menutup kebutuhan di masyarakat. “40 juta kiloliter itu saja sudah kurang, kalau semua minta tambah, tidak mungkin lagi,” kata dia di kantornya, Kamis (10/5).

Dia menyarankan, pemerintah daerah memperketat distribusi BBM subsidi di daerah agar kuota di sana mencukupi bagi warganya. Salah satu caranya dengan menangkap pelaku penyalahgunaan BBM subsidi, terutama yang masuk ke pertambangan dan perkebunan.

Kedua jenis industri ini secara aturan dilarang memakai BBM bersubsidi. “Kalau pertambangan dan perkebunan dikontrol tidak memakai BBM subsidi, ada kemungkinan kuota BBM di daerah akan cukup,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×