kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Terkait BBM, Jero Wacik tolak permintaan daerah


Kamis, 10 Mei 2012 / 18:10 WIB
Terkait BBM, Jero Wacik tolak permintaan daerah
ILUSTRASI. Persyaratan serta jadwal seleksi calon mahasiswa baru ITB jalur mandiri 2021.


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik menolak permintaan pemerintah daerah (Pemda) yang ingin menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk daerah mereka.

Jero malah meminta Pemda untuk menimalisir kebocoran pasokan BBM subsidi ke tambang dan perkebunan. Menurutnya, pemerintah hanya memiliki kuota BBM subsidi sebanyak 40 juta kiloliter untuk seluruh Indonesia.

Besaran kuota itu masih dirasa kurang oleh pemerintah untuk menutup kebutuhan di masyarakat. “40 juta kiloliter itu saja sudah kurang, kalau semua minta tambah, tidak mungkin lagi,” kata dia di kantornya, Kamis (10/5).

Dia menyarankan, pemerintah daerah memperketat distribusi BBM subsidi di daerah agar kuota di sana mencukupi bagi warganya. Salah satu caranya dengan menangkap pelaku penyalahgunaan BBM subsidi, terutama yang masuk ke pertambangan dan perkebunan.

Kedua jenis industri ini secara aturan dilarang memakai BBM bersubsidi. “Kalau pertambangan dan perkebunan dikontrol tidak memakai BBM subsidi, ada kemungkinan kuota BBM di daerah akan cukup,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×