Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Indonesia ternyata diyakini masih memiliki cadangan emas yang cukup banyak. Menurut Bambang Setiawan, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, potensi emas itu tersebar merata di seluruh Indonesia, terutama di area ring of fire seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Bengkulu.
Namun, potensi yang cukup banyak itu belum termanfaatkan dengan maksimal. Bambang menjelaskan untuk melakukan eksplorasi emas itu bukan perkara mudah, karena membutuhkan waktu lama untuk proses penelitian, analisis dampak lingkungan dan biaya yang harus dikeluarkan. "Jika cadangannya tidak terlalu strategis dan berpotensi merusak lingkungan, kita tidak eksplorasi," kata Bambang kepada KONTAN, Selasa (21/12).
Salah satu daerah penghasil emas yang sudah dilakukan eksplorasi adalah Martabe, Sumatera Utara. Bambang bilang cadangan emas Martabe memang sudah sekitar 25 tahun lalu diketahui keberadaannya. Ia sendiri mengaku tidak mengetahui detail cadangan emas yang terdapat di Martabe. Namun, selama ini cadangan emas di sana diperkirakan mencapai 6,5 juta ounce. Perusahaan tambang asal Hongkong, G-Resources, mengklaim telah menemukan zona emas baru di Martabe. G-Resources menargetkan akan memulai proses konstruksi pada tahun 2011 dengan target produksi sebesar 250 ribu ounce emas per tahun.
Sebelumnya, sempat tersiar kabar PT. Aneka Tambang (Antam) pernah berencana untuk membuka eksplorasi di Martabe. Namun, Alwinsyah Lubis, Direktur Utama Antam, menyangkal rencana itu. "Kita tidak berencana membuka eksplorasi di sana," katanya ketika dihubungi KONTAN, via telepon, Selasa (21/12).
Selama ini Antam telah melakukan eksplorasi emas di beberapa daerah seperti Dairi dan Karo, Sumut, Batangasai-Jambi, Pongkor dan Papandayan Jawa Barat, Cibaliung-Banten, Wawonii-Sulteng dan Oksibil-Papua. Menurut laporan yang dirilis di situs resminya, produksi emas dari Januari-September 2010 ini mencapai 623 kg, naik 6% dari produksi tahun 2009. Menurut Alwinsyah, Antam telah mematok target produksi emas tahun ini sebesar 3 ton. Ia optimistis target itu dapat tercapai meski produksi hingga September baru mencapai 623 kg.
Sementara itu, PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) di tahun depan berencana akan membuka eksplorasi emas baru di daerah Elang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Kasan Mulyono, Manajer Public Relation PTNNT, pihaknya belum bisa menargetkan produksi emas yang bisa didulang di sana, karena masih dalam tahap penelitian. "Tapi, kami yakin cadangan emas di sana cukup strategis," kata Kasan.
Selama ini, PTNNT melakukan eksplorasi emas hanya di satu wilayah yaitu Batuhijau, Sumbawa, NTB. Pada tahun 2010 ini, PTNNT berhasil mendulang sekitar 744.000-810.000 ounce emas. "Kita belum bisa kasih detailnya, karena produksi tahun ini masih berjalan," tandas Kasan.
Pada sisi lain, produksi emas PT. Freeport Indonesia (PTFI) justru menurun di tahun ini. Menurut rilis dari situs resmi Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, produksi emas PTFI hingga Januari-September tahun ini mencapai sekitar 1,185 juta ounces, turun 41,7% dibandingkan produksi pada periode yang sama tahun lalu sekitar 2,033 juta ounces. Berdasarkan laporan tersebut, penyebab utama turunnya produksi emas PTFI tahun ini adalah rendahnya kadar bijih mineral pertambangan terbuka yang beroperasi di Grasberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News