kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terregra Asia Energy targetkan pendapatan melesat 143%


Kamis, 02 Januari 2020 / 19:28 WIB
Terregra Asia Energy targetkan pendapatan melesat 143%
ILUSTRASI. TGRA targetkan pendapatan sebesar Rp 87 miliar sepanjang 2020


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Terregra Asia Energy Tbk  optimistis meraih peningkatan kinerja di tahun 2020. Emiten yang berbisnis di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) tersebut memproyeksikan mampu meraih pendapatan sebesar Rp 87,43 miliar di tahun ini.

Jumlah tersebut melesat 143,19% jika dibandingkan proyeksi pendapatan Terregra Asia Energy di 2019 yang hanya Rp 35,93 miliar. Hingga kuartal III-2019 lalu, emiten dengan kode saham TGRA telah meraup pendapatan sebanyak Rp 20,45 miliar.

Sekretaris Perusahaan TGRA Christin Soewito mengungkapkan, pendapatan TGRA di tahun ini bakal ditopang oleh efek kontrak kerja sama di bidang pemeliharaan dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang diperoleh sejak pertengahan tahun lalu.

Baca Juga: Nilai belanja modal tinggi, TGRA akan right issue di tahun depan

Asal tahu saja, pada Agustus silam, Terregra Asia Energy meraih kontrak kerja sama pemeliharaan dan penyediaan suku cadang (spare part) untuk fasilitas milik PLN di Kalimantan Selatan sebesar Rp 45 miliar. Di bulan September, TGRA kembali mendapat kontrak kerja sama dengan PLN di bidang yang sama dan juga di Kalimantan Selatan. Kali ini nilai kontraknya sebesar Rp 14 miliar.

Di tahun ini, TGRA sudah memiliki rencana untuk mendapatkan kontrak baru di bidang pemeliharaan. Namun, Christin belum bisa menjelaskan lebih jauh terkait rencana tersebut.

Baca Juga: Raih kontrak Rp 54 miliar dari PLN, TGRA optimistis kinerja akan membaik

Di samping itu, pendapatan Terregra Asia Energy di 2020 juga bakal disokong oleh sejumlah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Australia. Juli lalu, salah satu proyek PLTS perusahaan di Australia yang berkapasitas 5 megawatt (MW) telah beroperasi secara komersial.

TGRA masih memiliki 4 proyek PLTS tersisa di Negeri Kangguru yang ditargetkan rampung pada tahun ini. Masing-masing PLTS tersebut memiliki kapasitas 5 MW. 

“Untuk proyek PLTS kemungkinan akan mampu berkontribusi terhadap pendapatan perusahaan sekitar 15%,” imbuh Christin, Kamis (2/1).

TGRA masih akan fokus membangun PLTS di Australia sambil mencari peluang mengembangkan pembangkit listrik tersebut di Indonesia.

Di luar itu, Terregra Asia Energy masih memiliki sejumlah pipeline proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM).

TGRA sedang menggarap 5 proyek PLTA yang tersebar di Aceh dan Sumatra Utara. Dua proyek PLTA yang berada di Aceh sedang dalam fase studi kelayakan, sedangkan 3 proyek PLTA di Sumatra Utara sedang di tahap perjanjian jual beli listrik atau purchasing power agreement (PPA).

Sementara itu, 5 proyek PLTM yang dikerjakan TGRA di Sumatra Utara juga sedang menjalani proses penandatanganan PPA. Adapun 2 proyek PLTM lainnya masih di tahap studi kelayakan.

Baca Juga: Terregra Asia Energy (TGRA) bantah rumor kepemilikan saham oleh Benny Tjokro

Secara total, baik untuk proyek PLTS, PLTA, dan PLTM, TGRA telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 660 miliar.

Christin mengatakan, capex TGRA nantinya tak hanya berasal dari pendanaan internal perusahaan. Emiten ini juga berencana menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) dan menerbitkan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue.

Sayangnya, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai waktu penerbitan kedua instrumen tersebut sekaligus nominal yang diincar oleh TGRA. “Sekarang masih dibahas,” tukas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×