kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tertekan pandemi covid-19, realisasi investasi sektor energi tahun 2020 anjlok


Kamis, 07 Januari 2021 / 15:58 WIB
Tertekan pandemi covid-19, realisasi investasi sektor energi tahun 2020 anjlok


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan terjadi penurunan realisasi investasi sektor energi pada tahun 2020 sebagai akibat dari pandemi covid-19.

Menteri ESDM Arifin Tasrif bilang sepanjang tahun 2020 realisasi investasi sektor ESDM mencapai US$ 24,4 miliar. "Pada tahun 2020 US$ 24, 4 miliar karena ada kendala-kendala yang kita hadapi di tahun ini. Memang ada penurunan dibandingkan tahun 2019,üjar Arifin dalam Konferensi Pers Virtual, Kamis (7/1).

Arifin melanjutkan, dari jumlah US$ 24,4 miliar tersebut sektor migas masih mendominasi sebesar US$ 12,1 miliar, disusul kelistrikan sebesar US$ 7 miliar, dan sektor minerba sebesar US$ 3,9 miliar serta sektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) sebesar US$ 1,4 miliar.

Arifin mengungkapkan, dari sektor migas masih didominasi oleh investasi di bidang produksi dan hulu migas. Selain itu, proyek-proyek kilang juga turut berkontribusi untuk investasi sektor migas.

Baca Juga: Presiden Jokowi patok harga gas US$ 6 bagi PLN & industri lain, ini perinciannya

Sekedar informasi, pada tahun 2019 lalu realisasi investasi sektor energi ESDM mencapai US$ 33,2 miliar. Dengan demikian, investasi pada tahun 2020 anjlok 26,5% year on year (yoy). Arifin melanjutkan pada tahun ini Kementerian ESDM menargetkan investasi energi bisa mencapai US$ 36,4 miliar atau lebih tinggi dari realisasi investasi ditahun-tahun sebelumnya (2015-2020).

Merujuk data Kementerian ESDM, totalinvestasi US$ 36,4 miliar bersumber dari sektor migas US$ 17,6 miliar, kelistrikan US$ 9,9 miliar, minerba US$ 6 miliar dan EBTKE US$ 2,9 miliar. Arifin mengungkapkan penetapan target investasi tahun ini didasari pada harapan pandemi covid-19 yang dapat terkendali. "Program vaksinasi untuk masyarakat vaksinnya sudah ada, mengingat jumlahnya maka harus ada penambahan berangsur," jelas Arifin.

Selain itu, kondisi negara lain juga dinilai Arifin bakal mempengaruhi upaya mengejar investasi ditahun ini. Hal ini dikarenakan adanya ketergantungan terhadap impor barang.

Selanjutnya: Kembangkan PLTA, Asosiasi PLTA minta Kementerian ESDM libatkan Kementerian BUMN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×