kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tertunda 20 Tahun, Memoar Perjalanan William Soeryadjaya Besarkan Astra Segera Terbit


Rabu, 05 Juni 2024 / 11:23 WIB
Tertunda 20 Tahun, Memoar Perjalanan William Soeryadjaya Besarkan Astra Segera Terbit
ILUSTRASI. Logo PT Astra International Tbk ASII di puncak gedung?Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Industri otomotif di Indonesia tak terlepas dari tangan dingin William Soeryadjaya, perintis Grup Astra International. Om Wiliam, sapaan akrabnya memulai pembuatan mobil Toyota Kijang pada pertengahan tahun 1970-an. Ketika itu, dirancang satu jenis kendaraan bermotor murah, biaya pemeliharaan rendah dan irit  pemakaian bahan bakar.

Dari gagasan ini lahirlah di Indonesia jenis kendaraan bermotor niaga sederhana (KBNS) yang muncul dengan berbagai merek. Dari sekitar lima merek KBNS yang muncul pada pertengahan dasawarsa 1970-an, hanya Toyota Kijang yang mampu bertahan dan berkembang hingga sekarang. 

Jenis kendaraan ini diperkenalkan untuk pertama kalinya kepada masyarakat Indonesia pada 9 Juni 1977. Hanya dalam waktu enam bulan sejak diperkenalkan, lebih dari 1.000 unit Toyota Kijang telah diproduksi. Dan hanya dalam waktu kurang dari dua tahun kemudian, unit yang ke-100.000 dapat dicapai. 

“Saya ingin Indonesia, yang sebenarnya kaya akan tanahnya, alamnya, iklimnya, dan penduduknya yang beragam etnis, bisa bersatu, maju, dan tak kalah dengan bangsa lain. Karena itu, jadikanlah perusahaan kita ‘the Indonesian Marubeni’ atau‘the Indonesian Samsung,” tulis memoar William Soeryadjaya, yang akan diluncurkan pada 12 Juni 2024 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, dikutip dari keterangan resmi. 

Dalam kata pengantarnya, Presiden Joko Widodo menekankan inovasi dan industrialisasi menjadi kunci penting bagi Indonesia untuk naik kelas menjadi negara berpenghasilan tinggi sebelum tahun 2045. Untuk itu, dibutuhkan sosok pengusaha seperti Om Willem yang telah mendirikan dan membesarkan Grup Astra sebagai salah satu lokomotif perekonomian nasional. 

“Kita patut belajar dari perjuangan sang perintis Grup Astra, yaitu almarhum Pak William Soeryadjaya,” ujar Jokowi dalam kata pengantarnya di buku Memoar William Soeryadjaya yang akan diluncurkan pada 12 Juni mendatang di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. 

Baca Juga: Astra International (ASII) Bangun Astra Biz Center di IKN

Memoar berjudul Semangat Hidup dan Pasrah kepada Tuhan ini merupakan karya almarhum Ramadhan KH, salah seorang penulis biografi dan otobiografi  Indonesia. Setelah tertunda 20 tahun lebih lamanya, buku ininditerbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), 

“Saya yakin buku ini akan menjadi inspirasi, sekaligus pemantik semangat bagi pembaca untuk terus berjuang dan teguh pada komitmen mewujudkan kejayaan. Para inovator, entrepreneur dan manajer hebat seperti inilah yang akan menjadi lokomotif pembangunan Indonesia,” terang Jokowi.

Gilang Ramadhan, putera kedua almarhum Ramadhan KH, mengungkapkan, penyusunan memoar ini berawal dari keinginan besar ayahnya untuk menuliskan kisah Om Willem. “Om William itu bukan hanya sukses dari sisi bisnis, tetapi juga perjalanan hidupnya yang penuh tantangan membuat dia gigih dan pantang menyerah. Ada sisi humanis dari Om William yang diangkat oleh Bapak dalam buku ini," terang Gilang. 

Jokowi menambahkan, peran swasta dalam sejarah inovasi dan industrialisasi di Indonesia, tidak lepas dari nama besar Grup Astra yang didirikan oleh William Soeryadjaya. Sejak 1980-an, dua produk Astra yakni mobil Toyota Kijang dan sepeda motor Honda, sudah dikenal luas oleh publik Indonesia.

“Keduanya adalah sedikit dari sekian banyak produk Grup Astra di Indonesia, yang telah berkontribusi besar dalam membuka peluang kerja, ekspor, dan pertumbuhan ekonomi,” kata Jokowi.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×