Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) semakin tumbuh. Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM Andriah Feby Misna mengatakan, hingga Februari 2022 capaian PLTS Atap sudah mencapai 5.321 pelanggan dengan kapasitas sebesar 59,84 MWp.
"Capaian target tersebut setara 13,3% dari target di tahun 2022," jelasnya dalam acara virtual Energy and Mining Editor Society (E2S) dengan tema "PLTS Atap untuk Industri, Siapa yang Untung?”, Rabu (23/3).
Saat ini sebaran PLTS Atap berdasarkan jumlah pelanggan masih terkonsenterasi di wilayah Jawa-Bali. Andriah bilang, pihaknya terus berupaya terus melakukan sosialisasi sehingga sebarannya merata di Indonesia.
Adapun sejauh ini golongan pelanggan paling banyak masih dari rumah tangga sebanyak 4.175 pelanggan (13,9 MW). Namun, kalau dari sisi kapasitas terpasangnya paling besar dari sektor industri hingga 17,7 MW atau setara 30% dari kapasitas PLTS Atap yang sudah terpasang. Saat ini pelanggan dari sektor industri baru mencapai 53 pelanggan.
Baca Juga: PLTS Atap Dukung Perkembangan Industri Hijau
EVP Pelayanan Pelanggan Retail PLN, Munief Budiman menambahkan, pergerakan pelanggan PLTS Atap sejak 2018 hingga saat ini terus bertambah.
"Di tahun 2018 tercatat ada 609 pelanggan, kemudian pada 2019 naik menjadi 1.673 pelanggan, lalu 2020 melonjak eksponensial menjadi 3.007 pelanggan, dan sampai Desember 2021 ada 4.794 pelanggan," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Sejatinya, energi surya memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Menurut data Kementerian ESDM Indonesia memiliki total potensi energi surya yang dapat dikembangkan sebesar 32,5 GW. Namun saat ini pemanfaatannya masih rendah.
Melansir roadmap pengembangan PLTS Atap Kementerian ESDM, sampai dengan 2025 diharapkan kapasitas PLTS Atap yang akan terpasang sebesar 3.610 MW dengan mengandalkan grup pelanggan rumah tangga dan industri.
Dari sektor rumah tangga ditargetkan kapasitasnya mencapai 1.524.213 KWp dan sektor industri 1.303.103 KWp. Sisanya dari sektor sosial, komersial, dan pemerintah.
Baca Juga: Proyek PLTS Atap SUN Energy Terdaftar di Platform Blockchain
Adapun khusus di 2022, Kementerian ESDM menargetkan kapasitas PLTS Atap yang terpasang sebesar 450 MW dengan perincian dari golongan rumah tangga sebesar 189.854 kWp, industri sebesar 162.714 kWp, komersial sebesar 90.709 kWp, pemerintah sebesar 4.650 kWp, dan sosial sebesar 2.073 kWp.
Dalam rangka mendorong pemanfaatan PLTS Atap, pemerintah sudah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 26 Tahun 2021 Tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap yang memuat beberapa perubahan dari regulasi yang sebelumnya.
Beberapa pokok yang diubah adalah mengenai ekspor listrik menjadi 100%, akumulasi tagihan dinihilkan pada bulan ke 6, waktu permohonan menjadi lebih cepat, perdagangan karbon, aplikasi pelayanan, wilayah usaha, dan pusat pengaduan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News