Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga saat ini stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) PT Shell Indonesia telah mencapai 209 SPBU di mana 30 SPBU di antaranya dimiliki langsung oleh mitra usaha.
Head of Dealer Owned Network PT Shell Indonesia, Agung Saputra menjelaskan, di tahun ini pihaknya berharap bisa mengembangkan bisnis SPBU lebih cepat dan banyak.
“Sampai dengan saat ini SPBU Shell sudah bertambah 7 SPBU baru ini milik mitra saja,” jelasnya dalam acara Halal Bihalal Shell Indonesia 2023 di Jakarta, Selasa (16/5).
Adapun total SPBU Shell saat ini sudah mencapai 209 SPBU di mana 30 SPBU di antaranya dimiliki langsung oleh mitra. Adapun sekitar 10 hingga 11 SPBU berbentuk modular atau SPBU tipe mini.
Baca Juga: Beli Solar Subsidi Harus Sudah Daftar Program Subsidi Tepat, Simak Lokasinya
Agung menjelaskan lebih lanjut, perkembangan SPBU ini pihaknya tetap fokus di 5 provinsi di Indonesia yakni di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Sumatera Utara.
Meski hanya berfokus di 5 provinsi tersebut, Shell Indonesia akan memperdalam lokasi di sana dengan masuk ke daerah pinggiran kota.
Agung melihat bahwa permintaan SPBU juga kuat di daerah lapis kedua, salah satunya tercermin dari social media Shell, banyak masyarakat yang meminta SPBU dibuka di daerahnya. Di sisi lain saat ini penerimaan dari pengusaha lokal diklaim sangat positif.
“Pengusaha di daerah tersebut mengapresiasi untuk bermitra dengan Shell, apalagi ini bisnis kan, mereka melihat keuntungan juga,” ujarnya.
Agung mengatakan, dalam menjalin bisnis dengan mitranya, Shell ikut membantu mengevaluasi dan memastikan potensi dari lokasi yang dipilih. Tidak cuma itu, Shell juga akan menyokong dana membangun SPBU baru hingga 30%-50% dari total investasi yang dibutuhkan.
“Dengan cara kita ikut investasi tentu return untuk mitra bisa lebih cepat kembali modalnya, harapannya seperti itu,” ujarnya.
Deputy Country Chair Shell Indonesia, Susi Hutapea menjelaskan, pertimbangan membangun SPBU di 5 provinsi tersebut selain karena adanya peningkatan permintaan, juga melihat kedekatan dengan titik supply.
“Saat ini Shell memiliki titik supply BBM di sejumlah lokasi, misalnya saja kami memiliki terminal BBM di Gresik untuk memenuhi pasokan BBM di Jawa Timur,” ujarya dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Serap Capex Rp 120 Miliar di Kuartal I-2023, Ini Penggunaannya
Susi menyatakan, titik supply ini tentu harus memenuhi standar dari kementerian terkait untuk penyimpanan. Oleh karenanya mutu BBM tetap terjaga.
“Sebab kalau lokasi (terminal dengan SPBU) terlalu jauh juga ada risiko akan berkurangnya mutu itu. jadi kedekatan dengan titik supply sampai di titik konsumen,” ujarnya.
Adapun untuk pasokan Shell juga tentu memerlukan persetujuan dari pemerintah di mana tren pasokannya dilihat per- 6 bulan sekali. Jika ada tren naik pihaknya akan meminta peningkatan izin impor BBM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News