Reporter: Arfyana Citra Rahayu, Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengingatkan agar pemerintah memperhatikan kualitas investasi dalam menjaring calon investor seperti Tesla. Menurutnya, Indonesia memiliki posisi yang kuat untuk berdiplomasi menentukan kesepakatan-kesepakatan investasi.
“Kita enggak boleh minder sebagai bangsa, Indonesia produsen nikel terbesar, 25-30% dari produksi nikel dunia ada di Indonesia, jadi harus punya diplomasi kuat. Pengembangan baterai suplai chain ev kita salah satu komponen sangat penting, jangan jual murah Indonesia,” kata Eddy saat ditemui wartawan di A One Hotel Kebon Sirih-Jakarta, Senin (6/2).
Seperti diketahui, Tesla Inc. dikabarkan mendekati kesepakatan awal untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Pemberitaan Bloomberg menyebutkan, produsen kendaraan listrik tersebut berencana membangun pabrik dengan kapasitas produksi 1 juta mobil per tahun.
Baca Juga: Ini Sejumlah Kesepakatan Jumbo Investasi di Industri Nikel Indonesia
Hanya saja, Tesla dan Indonesia belum menandatangani kesepakatan pendirian pabrik, sehingga masih ada kemungkinan niatan ini tidak jadi direalisasi. Sumber Bloomberg yang mengetahui proses pembahasan tersebut telah meminta untuk tidak disebutkan namanya, sebab pembicaraannya bersifat rahasia.
"Elon Musk dan perwakilan Tesla tidak segera menanggapi email yang meminta komentar," ujar sumber tersebut sebagaimana dikutip Bloomberg belum lama ini.
Hubungan antara Tesla dan Pemerintah Indonesia memang makin “mesra” belakangan. Kontan.co.id mencatat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengunjungi Elon Musk pada Mei tahun lalu. Selang beberapa bulan kemudian, RI-Tesla mencapai kesepakatan pasokan nikel senilai US$ 5 miliar di bulan Agustus 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News