Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
Sudah lebih dari seminggu ini harga karet naik ke level yang paling tinggi seiring dengan kekisruhan politik yang terjadi di Thailand. Kondisi politik di Thailand itu ditengarai bisa mengganggu ekspor karet dari negara pengekspor karet terbesar di dunia.
Kontrak karet di bursa komoditi Tokyo naik dalam tiga hari terakhir ini sebesar 2,3% ke level yang paling tinggi sejak 11 Mei 2010; bersamaan dengan kekisruhan di Bangkok dan mencatatkan korban meninggal hingga 16 orang. Bahkan, massa membakar 31 gedung termasuk sejumlah bank besar di Bangkok.
"Massa di Thailand menyebar dari Bangkok ke sejumlah area lain; meningkatkan kekhawtairan bahwa kekerasan kemungkinan akan menggelinding lebih jauh lagi dan akan mengganggu transportasi atau angkutan material," kata Takaki Shigemoto, Analis JSC Corp. di Tokyo.
Kontrak karet untuk pengiriman Oktober, kontrak yang paling aktif diperdagangkan, naik 6,1 yen menjadi 273,8 yen per kilogram atau setara dengan US$2.984 per metric ton di Tokyo Commodity Exchange pada pukul 11:52 waktu setempat.
Kekhawatiran juga melanda investor lantaran pemerintah Jerman mengumumkan temporary ban untuk aksi short selling untuk meredam pasar finansial regional.
Kontrak karet telah anjlok 20% setelah naik ke level yang paling tinggi dalam 21 bulan terakhir ke level 338,5 yen per kg pada 16 April 2010 silam akibat suplai musiman Thailand yang turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News