kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Thailand, Vietnam, dan China minta kemudahan impor


Senin, 09 Juli 2012 / 21:10 WIB
Thailand, Vietnam, dan China minta kemudahan impor
ILUSTRASI. gerai bata di jakarta selatan. KONTAN/Muradi/2018/09/06


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Beberapa negara berusaha melakukan pendekatan kepada Indonesia, setelah pemerintah menutup akses Pelabuhan Tanjung Priok untuk importasi produk hortikultura. Sejauh ini, ada tiga negara yang mengajukan kesepakatan, agar impor produknya bisa masuk lewat Tanjung Priok.

Ketiga negara yang dimaksud itu adalah; Thailand, China, dan Vietnam. "Tadi, Duta Besar Thailand bicara soal komoditas bawang merah,” kata Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, usai menerima kunjungan dari Duta Besar Thailand untuk Indonesia Thanatip Upatising, Senin (9/7).

Ia bilang, Thailand mengharapkan fasilitas kemudahan ekspor sayur dan buah agar bisa masuk ke Indonesia lewat Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Menurutnya, kemudahan itu bisa dilakukan dengan membuat kesepakatan dagang antarkedua negara, terkait komoditas tertentu atawa mutual recognition agreement (MRA).

Menurut Banun, sedikitnya ada 22 komoditas yang diperdagangkan kedua negara, di antaranya bawang merah, bawang putih, jeruk, lengkeng, dan durian. "Untuk pembicaraan kali ini khusus mengenai importasi bawang merah. Sejatinya, sistem keamanan karantina pangan antara Thailand dan kita sama," kata dia.

Menurutnya, impor bawang merah asal Thailand ke Indonesia pada Januari-Juni 2012 sebanyak 29.200 ton, sedangkan ekspor Indonesia ke Thailand hanya 55 ton. Tanpa menjelaskan secara rinci, Banun bilang, realisasi importasi bawang tersebut jauh turun dibandingkan sebelum penutupan Tanjung Priok.

Selain bawang merah, ke depannya kedua negara akan kembali bertemu untuk membicarakan komoditas lain yang masuk dalam MRA. "Jika kesepakatan itu sudah ada, maka kedua negara akan mengakui keamanan produk pangan, sehingga akan mendapatkan perlakukan khusus," ujar Banun.

Dia menambahkan, selain Thailand, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar pertemuan dengan Pemerintah Vietnam guna membahas masalah yang sama. Menurutnya, saat ini pemerintah Vietnam juga menerbitkan kebijakan keamanan pangan serupa seperti yang diterapkan Indonesia.

Selain itu, Pemerintah China juga turut mengajukan kemudahan. "Untuk China, pemerintah sana meminta kami melakukan pengecekan per area produksi agar bisa diekspor ke Indonesia lewat Tanjung Priok," kata dia.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan pengecekan ke areal produksi bawang putih di Negeri Tirai Bambu. Dengan begitu, ada kemungkinan bawang putih asal China dapat masuk melalui Tanjung Priok tahun ini. "Namun tidak seluruhnya, tergantung kebun yang kami cek," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×