kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Thomas Cook dan Silk Air batalkan penerbangan


Rabu, 03 November 2010 / 09:04 WIB
Thomas Cook dan Silk Air batalkan penerbangan
ILUSTRASI. Logo Bursa Efek Indonesia


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. PT Indonesia AirAsia kembali melayani penerbangan ke Bandara Adi Soemarmo Solo setelah kemarin membatalkan dua penerbangannya akibat aktivitas Gunung Merapi.

Namun pagi ini PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandara kembali mendapat laporan pembatalan penerbangan dari dua maskapai asing, yaitu Silk Air anak usaha dari Singapore Airlines serta Thomas Cook maskapai Inggris yang disewa PT Garuda Indonesia untuk menerbangkan jemaah haji kloter Solo.

"AirAsia sudah melayani penerbangan lagi. Tetapi Silk Air masih meneruskan pembatalan penerbangan, kemarin mereka juga membatalkannya. Pagi ini, Thomas Cook maskapai yang disewa Garuda Indonesia untuk penerbangan haji juga menolak terbang ke Solo karena alasan keselamatan penerbangan," kata Andri Iskandri, GM Adi Soemarmo Solo kepada KONTAN, Rabu (3/11).

Sebagai catatan, Silk Air melayani rute penerbangan dari Singapura ke Solo tiga kali dalam seminggu. Maskapai tersebut terbang pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu.

Sementara menurut Andri, Thomas Cook sedianya terbang empat kali dari Solo ke Arab Saudi membawa empat kloter jemaah; dengan satu kloter berisikan 380 penumpang.

"Dari Solo masih ada 25 kloter lagi yang belum diterbangkan dalam waktu satu minggu ke depan. Tadi pagi memang mereka sudah menerbangkan satu kloter, tetapi tiga kloter lain yang terbang hari ini berikut kloter sisanya mereka meminta untuk dibawa ke Surabaya sehingga bisa diterbangkan dari sana. Karena mereka tidak mau mendarat di Solo," jelasnya.

Nah, yang merepotkan adalah pihak Garuda Indonesia juga tidak menyediakan pesawat khusus untuk menerbangkan jemaah itu ke Surabaya.

"Repotnya kami harus mencari 36 bus untuk membawa 4 kloter jemaah plus 8 truk untuk angkut barang bawaan jemaah ke Surabaya per hari. Siapa yang harus mengganti biayanya," keluh Andri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×