kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tidak ada gerai Giant lagi mulai akhir Juli


Selasa, 25 Mei 2021 / 12:01 WIB
Tidak ada gerai Giant lagi mulai akhir Juli
ILUSTRASI. IKEA, Guardians, dan Hero Supermarket memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibanding Giant


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan di bisnis grosir moderen bakal sedikit lega. Ini setelah PT Hero Supermarket Tbk (HERO) berencana menutup seluruh gerai Giant.

Hadrianus Wahyu Trikusumo, Direktur HERO menuturkan, pihaknya bakal mengubah lima gerai Giant di beberapa lokasi menjadi gerai IKEA. Kemudian, gerai Giant di seluruh Indonesia bakal ditutup seluruhnya pada akhir Juli mendatang.

"Kami juga tengah mempertimbangkan mengubah sejumlah gerai Giant menjadi Hero Supermarket," ujar Hadrianus dalam keterbukaan informasi, Selasa (25/5). 

Dia menambahkan IKEA, Guardians, dan Hero Supermarket memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibanding Giant. Ini alasan HERO mulai saat ini bakal fokus mengembangkan ketiga gerai tersebut.

Baca Juga: Mobiltas masyarakat dibatasi, pendapatan Hero (HERO) melorot di kuartal I-2021

Strategi itu diharapkan mampu memberikan dampak positif untuk kinerja keuangan dan operasional HERO ke depan. "Perubahan ini merupakan respons cepat dan tepat dalam menghadapi dinamika pasar," imbuh Hadrianus.

Kinerja HERO memang sedanh tidak dalam perfoma terbaik. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, HERO membukukan pendapatan senilai Rp 1,76 triliun atau turun 32,20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp 2,60 triliun.

Penurunan beban usaha menjadi Rp 514,89 miliar pada kuartal pertama 2021 dari sebelumnya Rp774,48 miliar pun membuat rugi periode berjalan HERO menipis.

Rugi periode berjalan tercatat  Rp 1,64 miliar pada kuartal pertama tahun ini, berkurang dibandingkan kerugian Rp 43,55 miliar pada kuartal pertama 2020.

Baca Juga: industri FMCG mengalami kontraksi sebesar 5,9% sepanjang tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×