kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tifatul: Media cetak masih punya peran signifikan


Selasa, 26 Agustus 2014 / 09:09 WIB
Tifatul: Media cetak masih punya peran signifikan
ILUSTRASI. Pemerintah menjamin tersedianya anggaran untuk program bantuan subsidi motor listrik, sumbernya bisa dari Silpa.


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa

NUSA DUA. Di saat industri media massa terutama media cetak di luar negeri mengalami sunset atau kemunduran, di Indonesia kondisi berbeda terjadi. Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tifatul Sembiring mengatakan, kepemilikan televisi, stasiun radio, termasuk media cetak masih tumbuh. 

Media cetak di Indonesia, menurutnya, masih menikmati pertumbuhan. Media cetak masih memainkan peran signifikan dalam memberikan informasi publik. Dengan penetrasi media secara total mencapai 95%, media radio memiliki penertrasi sebesar 47%, internet 29%, koran 25% dan majalah 13%. 

Untuk penetrasi telepon seluler telah mencapai 270 juta, lebih tinggi di banding jumlah penduduk Indonesia yang sebanyaj 240 juta. "Itu karena beberapa orang Indonesia memiliki lebih dari satu handset dan nomor," katanya saat membuka konferensi Global Media Forum di Nusa Dua, Bali (26/8).

Dia menambahkan, Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia memiliki lingkungan media yang dinamis. Kondisi itu ditandai dengan adanya ribuan media konvensional, baik penyiaran, cetak, ICT dan media sosial. 

Soal media penyiaran dan yang berbasis ICT, menurutnya memiliki kemewahan yang tidak dimiliki perusahaan lain. Media penyiaran telah mengambil ruang bebas dan waktu masyarakat. "Masyarakat membayar media dengan ruang dan waktu mereka. Oleh karena itu media  berutang kepada publik untuk informasi yang bermakna, edukatif dan inspiratif," katanya.

Proses demokrasi dalam transisi kepemimpinan yang damai, juga menunjukkan bagaimana peran media massa di Indonesia. Menurut Tifatul, walau seluruh proses demokrasi itu telah mengkhawatirkannya dan mengganggu, namun pada saat yang sama telah mendorong karena orang-orang berbicara. Pro dan kontra dan dinamika informasi disuarakan oleh media khususnya media sosial yang telah benar-benar luar biasa. 

Sementara itu Director and Representative UNESCO Jakarta Office, Hubert Gijzen mengatakan, kemerdekan berpendapat harus dijaga. "Media berperan signifikan dalam hal ini," katanya. 

Media massa menurutnya berperan penting dalam mengembangkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, termasuk memiliki andil baik positif maupun negatif dalam mencapai perdamaian dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×