kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga BUMN bangun rumah sakit buruh


Senin, 24 September 2012 / 10:47 WIB
Tiga BUMN bangun rumah sakit buruh
ILUSTRASI. Siswa SMP mengikuti vaksinasi COVID-19 di SMP N 8 Yogyakarta, Terban, Yogyakarta, Senin (19/7/2021).


Reporter: Nur Ramdhansyah A. | Editor: Edy Can


JAKARTA. Rencana pembangunan rumah sakit Buruh mulai tampak. Tiga BUMN yakni PT Jamsostek, PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan PT Asuransi Kesehatan secara resmi menandatangai nota kesepahaman pembangunan rumah sakit buruh di Cakung, Jakarta.

Direktur Utama Jamsostek Elvin G. Massasya menyatakan, pembangunan rumah sakit ini bertujuan untuk memberikan manfaat kepada pekerja khususnya kaum buruh. Menurutnya, proses peletakan batu pertama alias ground breaking akan dijadwalkan pada bulan Oktober 2012. "Sehingga pada akhir tahun 2013 nanti akan siap beroperasi. Kami sangat antusias dalam pembangunan rumah sakit ini," katanya di Kementerian BUMN, Senin (24/9).

Jamsostek akan mendirikan 200 poliklinik di Jakarta untuk mendukung keberadaan rumah sakit buruh di Cakung ini. "Untuk poliklinik juga dalam proses uji kelayakan dan realisasinya awal tahun 2013," lanjutnya.

Direktur Utama PT Kawasan Berikat Nusantara Raharjo Aryosiswoyo menambahkan, pembangunan rumah sakit ini dalam rangka mewujudkan sinergi antar BUMN. Sebab, dalam penandatanganan ini terdapat tiga perusahaan BUMN yang saling mengisi. "Selain itu juga diperuntukkan sebagai layanan kesehatan bagi para pekerja di wilayah industri Kawasan Berikat Nusantara dan masyarakat umum di sekitar kawasan yang berpenghasilan menengah kebawah," katanya.

Raharjo mengungkapkan rumah sakit itu akan dibangun 6 lantai diatas lahan seluas 2,1 hektare milik Kawasan Berikat Nusantara. Untuk manajemen operasionalnya, rumah sakit buruh itu akan menggandeng PT Rumah Sakit Pelni sebagai operatornya. Nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp 200 miliar.

Acara penandatanganan nota kesepahaman itu disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. Dahlan menyatakan bahwa pembangunan itu harus cepat dilakukan mengingat kebutuhan akan rumah sakit bagi para buruh sangat mendesak.

Disamping itu, kata dia, ide pembangunan rumah sakir buruh ini juga datang langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Idenya datang langsung dari Presiden SBY. Beliau menginginkan adanya rumah sakit untuk buruh," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×