Reporter: Nur Ramdhansyah A | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan meminta PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) ambil alih rumah sakit Pelni milik PT Pelni (Persero). Selain itu, Dahlan juga meminta Jamsostek membangun 200 poliklinik untuk melayani kesehatan buruh.
"Saya sudah memintanya ke Jamsostek,” kata Dahlan di Jakarta, Kamis (13/9). Berapa besar saham RS Pelni yang harus dibeli Jamsostek? Dahlan menjawab, terserah dari keputusan manajemen Jamsostek.
Namun, Dahlan berharap Jamsostek membeli 100% saham milik RS Pelni itu. "Kalaupun tidak 100%, tetapi mayoritas juga boleh misalnya beli 70% atau 80%," jelasnya.
Dahlan menuding, PT Pelni (Persero) tak mampu mengembangkan rumah sakit. Karena itu, dia berharap Jamsostek turun tangan mengatasinya.
"Wong untuk urus kapalnya saja belum maksimal, malah mau urus rumah sakit. Nanti kalau mau ganti namanya jadi Rumah Sakit Jamsostek silakan saja," katanya.
Sementara untuk poliklinik buruh, Dahlan menjelaskan bahwa ide itu datang dari Presiden SBY. "Ini adalah ide Pak Presiden. Nanti Pak Presiden ingin Indonesia mempunyai Rumah Sakit buruh beserta 200 polikliniknya," jelasnya.
Untuk biaya membangun 200 poliklinik buruh tersebut, Dahlan belum mau menjawabnya. "Kalau untuk Rumah Sakit Pelni, sekitar Rp 150 miliar. Kalau poliklinik saya belum tahu,' ujarnya.
Dahlan melanjutkan, potensi yang dimiliki RS Pelni sangat besar. Karena itulah Ia ingin rumah sakit itu berjalan meskipun sudah berganti nama jika diambil alih oleh Jamsostek. "Itu aset besar yang harus tetap dikelola dna dikembangkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News