Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pemerintah mengklaim telah mengantongi empat perusahaan yang berminat dalam proyek kereta api cepat Cirebon-Surabaya. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Dedy S Priatna di Jakarta Senin (18/6).
"Ada dari Spanyol, Jepang, China, sama Bank Dunia," kata Dedy kepada Kompas.com. Ia menjelaskan. proyek kereta api cepat terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama untuk jalur Jakarta-Bandung. Tahap kedua jalur Bandung-Cirebon. Tahap terakhir atau yaitu jalur Cirebon-Surabaya.
Sejauh ini, kata Dedy, pemerintah baru melakukan studi kelayakan untuk proyek tahap pertama. Sementara itu, pembiayaan proyek infrastruktur jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung berasal dari dana METI (Ministry of Economy, Trade and Industry) Jepang.
Ia bilang, studi tahap pertama akan selesai bulan September-Oktober. "Sekarang tahap satunya dulu diselesaikan, baru nanti tahap dua ke bandung-Cirebon. Nanti dari Cirebon ke Surabaya. Itu yang belum ada," sambung dia.
Disebutkannya, Jepang juga turut mendanai studi kelayakan untuk tahap dua. Tetapi, untuk tahap ketiga, Dedy belum bisa menyebutkan siapa yang akan membiayai studi kelayakannya, lantaran ada sejumlah pihak yang menyatakan minatnya.
"Terus terang aja tahap tiga ini oleh Kementerian Perhubungan belum ditetapkan siapa yang mau membiayai itu karena peminatnya cukup banyak," pungkas dia. (Ester Meryana/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News