Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Pemerintah menunjukkan keseriusan menyediakan lahan pertanian bagi calon investor baru yang hendak menggarap komoditas strategis yang diinginkan pemerintah.
Hal itu terlihat dari kerjasama yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Kementerian Pertanian (Kemtan) dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (KATR) pada akhir pekan lalu.
Ketiganya sepakat membentuk tim baru bernama Tim Percepatan Pencadangan Lahan Investasi Industri Gula dan Sapi.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, dalam pertemuannya dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pihaknya telah sepakat membentuk tim yang akan menyediakan dan mencanangkan pengadaan lahan seluas 2 juta hektare (ha) untuk tiga komoditas utama, yakni lahan penanaman jagung, pembibitan sapi dan tebu untuk gula.
Tim yang sudah dibentuk dari perwakilan masing-masing kementerian akan segera menyusun dan menyelesaikan rencana kerja pada akhir tahun ini.Diharapkan tahun depan mulai bergerak menelusuri lahan-lahan yang akan jadi sasaran utama.
Untuk lahan perkebunan jagung, KLHK merancang akan menggarap lahan milik Perhutani yang ada di Jawa Timur. Sementara untuk tebu yang disasar adalah lahan milik Perhutani yang ada di Pulau Jawa, Lampung dan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sementara untuk sapi, KLHK akan memberikan lahan yang ada di Kalimatan Timur, Kalimatan Tengah dan Sulawesi Tenggara (Sultra). Ia mengatakan, pembentukan tim ini mendesak dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Sebab, pemerintah menghitung kebutuhan gula tahun depan mencapai 5 juta ton. "Sementara produksi tebu dalam negeri hanya 2,7 juta ton," ujar Siti akhir pekan lalu.
Tim kerja yang dibentuk ini akan langsung mengevaluasi hambatan-hambatan yang selama ini menjadi penyebab lambannya penyediaan lahan bagi investasi komoditas strategis tersebut.
Kemudian mencari lahan untuk penanaman tebu seluas 1 juta ha, jagung seluas 600.000 ha dan lahan pembibitan sapi seluas 350.000 ha, sehingga total ada sekitar 2 juta ha. Setiap lokasi yang sudah dipetakan akan diinvetarisir kesiapan lokasinya.
Tim teknis ini didesain agar dapat bekerja cepat memetakan lahan indikatif yang telah disusun tim terpadu investasi pertanian. Setelah itu, pihak Kementerian akan segera mengkomunikasikannya ke pemerintah daerah yang lahannya digunakan dan mendorong mereka segera bekerjasama mempercepat investasi di daerah masing-masing.
Wakil Ketua Tim Percepatan Pencadangan Lahan Syukur Iwantoro mengatakan, pihaknya akan bergerak cepat menyusun rencana kerja dan investasi tiga komoditas tersebut.
Ia bilang, salah satu fokus mereka adalah menyisir perusahaan-perusahaan yang mendapatkan izin mengelolah lahan tapi tidak sesuai dengan peruntukan sebagaimana yang diizinkan.
Ia berjanji pemeirntah akan akan memberikan sanksi tegas bagi pihak-pihak yang menyalahgunakan perizinan lahan yang diberikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News