kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tigaraksa Satria (TGKA) Serap Capex 25% Anggaran Capex hingga Kuartal I


Rabu, 11 Mei 2022 / 19:05 WIB
Tigaraksa Satria (TGKA) Serap Capex 25% Anggaran Capex hingga Kuartal I
Paparan Publik PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) di Jakarta, Rabu (11/5/2022).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penjualan dan distribusi produk konsumsi, PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) telah menyerap alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar 25%. Manajemen menyebut, realisasi capex 2022 ini masih on track dengan apa yang telah direncanakan oleh perusahaan. 

Sekretaris Perusahaan Tigaraksa Satria Syahrizal Sabir menuturkan, pada tahun 2022 ini TGKA menyiapkan alokasi capex sekitar Rp 17,01 miliar.

Dia memerinci, Rp 11,33 miliar dari total dana capex tahun ini digunakan untuk pembelian tabung gas Blue Gas Indonesia, unit bisnis yang bergerak pada penjualan dan distribusi dari pengisian ulang gas dan produk kebutuhan rumah tangga. 

"Paling besar itu untuk tabung gas Blue Gaz karena kami menyediakan pengisian gas secara berkala, jadi tabung besar harus dibeli yang baru," ungkap Syahrizal, dalam paparan publik, Rabu (11/5). 

Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) Punya Rencana Ekspansi ke Bisnis Makanan Instan

Kemudian, sisa capex di tahun ini juga digunakan untuk kebutuhan bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan pabrik, peralatan dan perabotan, alat gudang, kendaraan, serta bangunan dalam penyelesaian. 

Lebih lanjut, Syahrizal menyatakan bahwa kinerja perusahaan di tahun lalu memang sedikit tergerus. Hal itu salah satunya disebabkan oleh tidak adanya lagi pendapatan dari unit usaha S&D Digital Platform, yang pada tahun 2020 berkontribusi sebesar Rp 702,14 miliar. 

"Dari sisi top line ada sedikit penurunan sekitar 4% dibandingkan 2020. Turun salah sayunya karena pandemi tapi yang paling besar adalah ada bisnis S&D Digital Platform yang berakhir di tahun 2020 dan nggak lanjut di tahun 2021 sehingga turun pendapatan," ucapnya. 

Sebagai gambaran, di sepanjang 2021, TGKA membukukan pendapatan sebesar Rp 11,92 triliun, atau menurun 4,48% dibandingkan realisasi di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 12,48 triliun. 

Baca Juga: Mitra Keluarga (MIKA) Terus Menambah Kapasitas, Simak Rencana Bisnisnya

Meski secara keseluruhan mengalami penurunan pendapatan, Syahrizal bilang unit usaha consumer products dan manufacturing services berhasil mencatatkan pertumbuhan positif di tahun lalu, yang mana masing-masing pendapatannya tercatat sebesar Rp 10,90 triliun (tumbuh 1,63%) dan Rp 48,76 miliar (131,20%). 

Sementara unit usaha Smart Family dan Blue Gas Indonesia mengalami penurunan 8,46% dan 2,79% dibandingkan tahun 2020. "Unit usaha lainnya growth tapi unit Smart Family dan Blue Gas ada tersendat di tahun lalu walaupun nggak terlalu besar," tambahnya. 




TERBARU

[X]
×