kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tim SAR masih mencari pesawat hilang di Kaltim


Minggu, 26 Agustus 2012 / 09:17 WIB
Tim SAR masih mencari pesawat hilang di Kaltim
ILUSTRASI. Harga mobil bekas Nissan Grand Livina tidak sentuh Rp 100 juta per Juli 2021


Reporter: Asnil Bambani Amri, BBC | Editor: Asnil Amri

BONTANG. Proses pencarian pesawat Cessna dengan nomor penerbangan PA-31 yang hilang dalam penerbangan di wilayah Bontang, Kalimantan Timur masih terus dilakukan tim SAR dan perusahaan pemilik pesawat tersebut.

Juru Bicara Badan SAR Nasional, Gagah Prakoso mengatakan, proses pencarian dilakukan dengan dukungan satu helikopter milik perusahaan pemilik pesawat Cesna tersebut, PT Intan Angkasa dan sebuah pesawat kecil ringan.

Selain itu, proses pencarian lewat jalur darat juga dilakukan Tim SAR yang terdiri dari anggota Kepolisian, TNI AD dan Paskhas TNI AU.

"Saat ini sudah mengerahkan satu helikopter dan fixed wing (pesawat ringan kecil) untuk mencari pesawat tersebut. Satu helikopter tersebut dikerahkan perusahaan pemilik pesawat Cessna," kata Gagah Prakoso kepada BBC Indonesia.

"Proses pencarian bergerak ke arah 22 nautical mile dari sekitar Bontang."

Sebelumnya pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak dengan petugas pengontrol lalu lintas udara di Bandara Temindung, Kalimantan Timur pada Hari Jumat (24/8) pukul 08.04 WITA.

Pencarian terhambat

Pesawat dilaporkan hanya memiliki bahan bakar untuk terbang selama enam jam namun hingga waktu enam jam tersebut lewat pesawat belum melakukan kontak dengan menara pengawas dan tidak ada tanda-tanda pesawat akan kembali.

"Diperkirakan endurance-nya hanya enam jam dan dia belum mendarat di satu tempat ya ada beberapa kemungkinan..kita tidak tahu apakah jatuh atau mendarat darurat," kata Gagah.

Menurut Gagah pencarian pesawat ini kemungkinan akan mengalami sejumlah hambatan, selain karena faktor cuaca juga karena kecilnya pesawat dan hutan sekitar lokasi yang masih cukup lebat.

"Kalau pesawat kecil kalau masuk hutan seperti Kalimantan tanda-tanda crash (kecelakaan) tidak begitu terlihat karena bisa saja langsung masuk patahan-patahan dahan itu tidak terlihat dari atas," jelas Gagah.

Pesawat tersebut kata Gagah sedang melakukan terbang rendah untuk melakukan survei dan membawa empat orang.

Mereka adalah Pilot Marshal Basir serta tiga orang lain bernama Suyoto, Hendrizal serta seorang Warga Negara Australia, Peter John Elliot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×