kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Timah (TINS) pasang target produksi bijih timah 38.600 ton tahun ini


Selasa, 15 Januari 2019 / 09:03 WIB
 Timah (TINS) pasang target produksi bijih timah 38.600 ton tahun ini


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk memasang target produksi bijih timah sebesar 38.600 ton sepanjang tahun ini. Emil Ermindra, Direktur Keuangan PT Timah menyampaikan untuk target produksi logam sebesar 38.010 metrik ton atau naik di atas 15% ketimbang perolehan pada tahun lalu.

Ia memproyeksi harga logam timah pada tahun ini masih stabil di angka US$ 20.000 per metrik ton dengan tingkat pertumbuhan konsumsi logam timah dunia bakal meningkat 0,4% pada 2019. “Diperkirakan bahwa tingkat konsumsi logam timah dunia pada tahun 2019 masih dalam kisaran 360.000 metrik ton hingga 370.000 metrik ton,” ujarnya Senin (14/1).

Dengan adanya program pengkajian dan pengembangan yang dilakukan sepanjang tahun 2018, Emil optimis hal ini dapat memberikan dampak positif terhadap kesiapan emiten berkode saham TINS ini untuk menghadapi peluang dan tantangan usaha pada 2019.

Sepanjang tahun lalu, TINS terus menambah kepemilikan cadangan bijih timah, selain itu perusahaan ini juga melakukan peningkatan kapasitas pabrik pengolahan penurnian kadar Sn bijih timah.

“Kami juga melakukan perbaikan sistem pembayaran kepada mitra, penetapan kebijakan imbal jasa yang bersaing dan program peningkatan kapasitas produksi lainnya baik dalam proses menambang bijih timah maupun produksi logam,” katanya pada Kontan.co.id.

Pada 2018 bisnis TINS terganjal dengan izin ekspor (PE) yang jatuh tempo pada Maret 2018, Emil bilang manajemen mengalami hambatan perpanjangan. “PT Timah tidak ekspor selama 3 bulan mulai awal Maret sampai minggun terakhir bulan Mei 2018. Tentu saja hal ini mengganggu pencapaian sasaran pendapatan penjualan dan cashflow karena sumber pendapatabn kami 95% adalah dari penjualan ekspor,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×