kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,97   -24,76   -2.67%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tinggalkan mangan, SMR Utama fokus bisnis batubara


Kamis, 25 Juni 2015 / 18:49 WIB
Tinggalkan mangan, SMR Utama fokus bisnis batubara


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT SMR Utama Tbk menyatakan akan fokus berbisnis di industri batubara lewat dua anak usahanya yakni, PT Ricobana Abadi dan PT Delta Samudera. Perusahaan tersebut juga telah mendivestasikan anak perusahaannya di bisnis pertambangan mangan.

Ricky Kosasih, Corporate Secretary PT SMRU Utama Tbk mengatakan, perusahaannya melepas bisnis mangan karena merasa kesulitan dengan kewajiban untuk memurnikan mineral di dalam negeri lewat pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter). Sehingga, perusahaannya mendivestasikan anak usahanya yakni PT Soe Makmur Resources dan PT Transentra Nusantara yang bergerak di industri mangan.

"Kami mengalihkan investasi ke industri jasa pertambangan dan tambang batubara," dia usai menggelar publik ekspose, Kamis (25/6).

Ricky bilang, proses divestasi Soe Makmur Resources dan Transentra Nusantara resmi dilepas SMR Utama pada akhir 2014 lalu. Dengan demikian, saat ini pendapatan utama perseroan akan berasal dari sektor jasa tambang dan batubara.

Di industri jasa tambang batubara, SMRU mengandalkan PT Ricobana Abadi. Perusahaan ini memiliki proyek jasa pertambangan di areal milik PT Berau Coal, dengan masa waktu kontrak hingga 2017 mendatang.

Menurut Ricky, perusahaannya juga sudah menuntaskan akuisisi PT Delta Samudera. Perusahaan ini memiliki areal konsesi izin usaha pertambangan (IUP) seluas 9.384 hektare di Kalimantan Timur.

Saat ini, harga batubara sedang anjlok, sehingga perusahaannya hanya dapat mengandalkan pemasukan dari jasa tambang. "Tetapi, kami yakin ke depannya harga akan bisa naik. Sehingga kami bisa memulai kegiatan produksi," kata Ricky.

Menurut Ricky, pihaknya memproyeksikan pendapatan dari perusahaan jasa pertambangan akan tetap stabil di tahun 2015 ini. Di mana, pada tahun lalu Ricobana Abadi mampu menghasilkan pendapatan sebesar US$ 66 juta.

Ricky bilang, mengingat Ricobana baru tuntas proses akuisisinya pada Agustus, maka pendapatan perusahaan pada 2014 lalu mencapai Rp 27,7 miliar. "Kalau tahun ini, karena konsolidasi pendapatan dihitung sejak awal tahun, maka pendapatan kami bisa naik lebih dari 100%," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×