kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ESDM akan revisi volume produksi batubara


Selasa, 23 Juni 2015 / 18:48 WIB
ESDM akan revisi volume produksi batubara


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan akan meninjau kembali target produksi batubara nasional dengan kondisi harga jual saat ini yang sedang ambruk. Target volume produksi nasional tersebut akan disesuaikan dengan revisi rencana kerja dan anggaran belanja (RKAB) para produsen batubara.

Adhi Wibowo, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM mengatakan, sejumlah perusahaan secara lisan telah mengajukan permohonan untuk menurunkan kinerja operasional tambang akibat lesunya harga jual.

"Resminya, nanti akan kami lihat di revisi RKAB, sebab akan ada perusahaan yang mengurangi produksi dan ada juga akan meningkatkan produksinya," kata dia, Selasa (23/6).

Asal tahu saja, Kementerian ESDM memperkirakan volume produksi batubara nasional akan mencapai 394,37 juta ton hingga 425 juta ton pada tahun 2015 ini. Di mana, proyeksi kebutuhan batubara dalam negeri akan mencapai 92,31 juta ton, dan sebagian besar masih untuk kebutuhan ekspor.

Rencananya, revisi RKAB bagi perusahaan baik pemegang konsesi perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) maupun izin usaha pertambangan (IUP) akan digelar pada Juli mendatang. Adhi bilang, dari hasil revisi tersebut akan mencerminkan kapasitas produksi batubara nasional.

Namun, Adhi tidak menjelaskan proyeksi volume produksi batubara nasional hasil revisi nanti. Dia juga tidak menyebutkan perusahaan mana saja yang berencana menurunkan kinerja operasi tambang dan produksinya.

Salah satu perusahaan yang akan menurunkan target produksi di antaranya PT Tunas Inti Abadi, anak usaha PT Reswara Minergi Hartama. Perusahaannya tersebut memproyeksikan produksi akan mencapai 5,5 juta ton, atau meleset dari target awal 6 juta ton.

Harry Asmar, Direktur Utama PT Reswara Minergi Hartama mengatakan, harga batubara yang masih turun, membuat perusahaannya berupaya mempertahankan produksi seperti tahun 2014 lalu. "Produksi kami di Tunas Inti Abadi akan tetap sebesar 5,5 juta ton," ujar dia.

Dia menambahkan, produksi batubara di Aceh lewat anak usahanya PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari masih tetap berjalan meskipun korporasi mengalami kerugian mengingat produksi yang dihasilkan kalori rendah. "Kami tetap jalankan produksi batubara 3.400 kkal/kg di Aceh, investasi sudah dijalankan, walaupun rugi masih tetap jalan," ujar Harry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×