Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
SURABAYA. Dalam beberapa kasus, satu mal baru umumnya mampu mengamankan pra komitmen okupansi (tingkat hunian) penyewa sebelum operasional.
Meski begitu, hal tersebut masih memberikan ruang kosong pada awal tahun dan memengaruhi okupansi secara keseluruhan.
Beroperasinya Tunjungan Plaza V dan Marvel City selama setahun terakhir dan ditutupnya Golden City menambah ruang kosong sektor ritel di Surabaya.
Hal itu menyebabkan okupansi turun 1,7 persen secara tahunan menjadi 82,4 persen per Juni 2016 silam.
Lebih jauh lagi, dalam catatannya, Colliers International Indonesia mengantisipasi penurunan okupansi lebih besar lagi pada akhir 2016 ketika Supermall Pakuwon 2 resmi beroperasi.
Kendati performa okupansi menunjukkan tren menurun, Surabaya masih menjadi destinasi atraktif bagi perusahaan ritel domestik maupun asing untuk melebarkan sayap bisnisnya.
Riset Colliers menunjukkan, selama periode Januari-Juni 2016, beberapa perusahaan ritel asing seperti Uniqlo, H&M, Cotton On., IMAX, dan CGV menjadi penyewa pusat perbelanjaan di Surabaya.
Sementara itu Trans Retail Indonesia yang memiliki merek Transmart melanjutkan ekspansi dengan menyewa sekitar 9.000 meter persegi di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya Barat. (Penulis: Ridwan Aji Pitoko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News