kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tingkat okupansi hotel diprediksi akan turun 10%-15% saat Ramadan


Selasa, 01 Mei 2018 / 16:48 WIB
Tingkat okupansi hotel diprediksi akan turun 10%-15% saat Ramadan
ILUSTRASI. Hotel Artotel


Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis perhotelan tampaknya akan lesu saat bulan ramadan nanti. Pada saat ramadan, tingkat okupansi hotel diprediksi akan turun 10%-15 %.

Eduard Rudolf Pangkerego, Chief Operating Officer Artotel Grup mengatakan okupansi hunian hotel Artotel khususnya di Jakarta saat bulan puasa diprediksi akan turun sekitar 10%.

“Dengan melihat tren seperti tahun lalu dan ekonomi sedang baik kita optimistis hanya akan turun 10%, targetnya kita bisa di 80% dari rata-rata okupansi bulan biasa yang sekitar 90%,” ujar Eduard kepada Kontan.co.id, Selasa (1/5).

Menurutnya, penurunan jumlah pengunjung hotel lantaran banyak rencana bisnis yang berubah. Penurunan paling besar kemungkinan akan terjadi di awal puasa, sebab kebanyakan pengunjung akan memilih menghabiskan waktu bersama keluarga.

Meski begitu, Eduard bilang penurunan okupansi tersebut masih bisa ditutupi dengan pendapatan restoran yang akan meningkat 300%-400% saat bulan puasa.
“Penurunan hunian pasti akan berdampak ke pendapatan, namun hal itu bisa ditutupi oleh pendapatan dari restoran,” tuturnya.

Presiden Direktur PT Intiwhiz International Moedjianto Soesilo Tjahjono memprediksi okupansi hotel Intiwhiz akan turun hingga 15% saat ramadan mendatang.

“Penurunan di puasa tahun ini mungkin tidak sedalam tahun-tahun sebelumnya yang sampai 30%-40%, kita prediksi tahun ini turunnya sekitar 15%,” ujar Moedjianto kepada Kontan.co.id, Selasa (1/5).

Menurutnya, penurunan terjadi karena masyarakat mengurangi bepergian ke luar kota dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

Untuk itu, tambah Moedjianto untuk menyiasati agar penurunan tidak terlalu dalam, Intiwhiz akan memberikan potongan harga khusus ramadan guna menarik masyarakat agar tidak membatasi kunjungan ke luar kota.

“Kami akan kasih harga murah atau diskon agar mereka tertarik untuk berkunjung ke luar kota dan dari sisi market. Kami juga akan mengadakan acara-acara buka bersama guna menutupi penurunan,” tutur Moedjianto.

Baginya, penurunan okupansi hotel saat ramadan nanti tidak akan mempengaruhi pendapatan secara signifikan, sebab sudah diprediksi dari jauh-jauh hari.
“Tiap tahun kami ada prediksi untuk waktu-waktu akan turun dan naik, seperti puasa ini kita tidak terlalu khawatir karena saat liburan lebaran okupansi pasti naik dua kali lipat sekitar 30%-40%,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×