Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pakan ternak PT Sierad Produce Tbk (SIPD) akan tingkatkan produktivitas budidaya unggas hingga 15% dengan mengembangkan smart poultry farming. Pemanfaatan teknologi mutakhir ini sebenarnya sudah berjalan efektif di Januari 2020.
Sejatinya, smart poultry farming adalah konsep baru dalam budidaya unggas yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi digital untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas. Teknologi ini memadukan sensor, IoT, automasi dan smart system.
Direktur Utama Sierad Produce Tommy Wattimena menjelaskan, smart farming didukung oleh data dan machine learning. "Automasi peralatan di kandang akan bersifat presisi karena bekerja berdasarkan data dari sensor yang ditangkap secara real-time," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (6/3).
Lebih lanjut Tommy bilang, dioperasikannya alat-alat di kandang akan meningkatkan kenyamanan unggas sehingga produktivitas ayam akan menjadi lebih optimal.
Baca Juga: Ada aturan baru, Sierad Produce (SIPD) siap lakukan penyesuaian harga
Adapun di 2019, SIPD telah menggandeng PT XL Axiata Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk pengadaan platform digital. Selain itu, SIPD juga menjalin kerjasama dengan Farm Result B.V.,HAS University Netherland untuk pengembangan lebih lanjut.
Siread Produce mengutip beberapa riset yang menyatakan smart farming dapat meningkatkan produktivitas hingga 30% dibandingkan peternakan biasa. Meski begitu, Tommy berharap SIPD dapat mencapai produktivitas di rentang 10%-15% saja sudah bagus.
Meski sudah ada gambaran produktivitas bisa meningkat, Tommy masih urung memproyeksikan dampaknya ke kinerja SIPD di tahun ini. "Masih terlalu dini untuk menyimpulkan hal tersebut karena full operation baru di awal Januari 2020," ujarnya.
Nah, dalam memuluskan rencananya ini tentu saja SIPD telah menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk memperlancar rencananya.
Meski Tommy tidak bisa blak-blakan menyebut berapa besar anggaran capexnya, tapi yang pasti modal tersebut akan fokus digunakan untuk investasi ke teknologi informasi (TI) yang diklaim bisa meningkatkan sekitar 30% proyek strategis seperti smart farming.
Selain itu, Tommy mengungkapkan SIPD juga menggunakan dana belanja modal untuk membangun infrastruktur TI berbasis cloud dan sistem penjualan yang ter digitalisasi.
Baca Juga: Sierad Produce (SIPD) andalkan pasokan bibit unggas lokal
Selain itu, belanja modal juga akan digunakan untuk keperluan distribusi dan logistik produk beku. "Sisa capex akan lebih banyak untuk maintenance," kata Tommy.
Emiten berkode saham SIPD di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini membidik pertumbuhan penjualan double digit atau sebesar 15% di sepanjang 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News