Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus berupaya untuk menambah cadangan emas, yang merupakan salah satu komoditas andalan ANTM.
Tahun lalu, produk emas menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan ANTM, yakni dengan proporsi 69% terhadap total penjualan ANTM, dengan nilai penjualan mencapai Rp31,63 triliun.
Direktur Utama ANTM Nicolas D. Kanter menyebut, pihaknya saat ini tengah mencari tambang-tambang potensial untuk menambah cadangan emas ANTM.
“Pongkor yang menjadi sumber utama tambang emas ANTM semakin menipis cadangannya. Untungnya kemarin (umurnya) bisa diperpanjang karena ada temuan cadangan baru,” kata Nicolas kepada media, Rabu (6/4).
Baca Juga: Harga Emas Mulai Kinclong Lagi, Simak Rekomendasi Saham Emiten Logam
Nicolas menyebut, sudah ada beberapa tambang emas prioritas yang saat ini sedang dicoba untuk diakuisisi. Namun, untuk menemukan tambang emas potensial memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“(Tambang baru) bukan hanya untuk menambah cadangan tetapi juga valuasi aset,” sambung dia.
Sebagai gambaran, sepanjang tahun lalu tingkat produksi emas unaudited mencapai 1.268 kg atau 1,2 ton atau setara 40.767 troy oz. Pada tahun 2021, produksi emas ANTM unaudited mencapai 1,69 ton. Ini berarti, produksi emas ANTM menurun 24,9% secara tahunan.
Namun, ANTM membukukan kenaikan kinerja volume penjualan emas. Sepanjang 2022, emiten tambang logam milik negara ini mencatatkan penjualan emas unaudited sebesar 34.967 kg atau 1.124.215 troy oz pada 2022. Realisasi ini naik 19,01% dari volume penjualan emas tahun lalu sebesar 29,03 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News