kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Tingkatkan Produksi Beras, Kementan Optimalkan Lahan Rawa Hingga Beri Benih Gratis


Selasa, 05 Maret 2024 / 17:29 WIB
Tingkatkan Produksi Beras, Kementan Optimalkan Lahan Rawa Hingga Beri Benih Gratis
ILUSTRASI. Petani menanam padi jenis ciherang pada musim tanam akhir 2023 di Aceh Besar, Aceh, Rabu (4/10/2023). Tingkatkan Produksi Beras, Kementan Optimalkan Lahan Rawa Hingga Beri Benih Gratis.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan produksi memicu kenaikan harga beras belakangan ini.  Merespons kondisi tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim telah menyiapkan sejumlah program untuk meningkatkan produksi beras.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya sudah menyiapkan beberapa program untuk kembali meningkatkan produksi beras yaitu dengan percepatan optimalisasi lahan rawa hingga pemberian benih gratis kepada petani. 

Amran mencontohkan, di Sumatra Selatan (Sumsel) ada sebanyak kurang lebih 100.000 hektar lahan rawa yang akan dijadikan lahan pertanian modern pada tahun ini. 

Baca Juga: Kementan Dorong Generasi Milenial Jadikan Pertanian Sebagai Peluang Bisnis

"Jika dulu produktivitas lahannya (Sumsel) 5 ton per ha maka nanti setelah optimalisasi, produktivitas menjadi 10 ton per ha, kemudian biayanya turun 60%, minimal 50% karena menggunakan mekanisasi,”Kata Amran dalam keterangannya, Selasa (5/3). 

Amran mengatakan bahwa salah satu sasaran utama optimalisasi lahan rawa yang dilakukan di Sumsel yakni meningkatkan indeks pertanaman yang masih rendah yakni dari 1 menjadi 3 kali dalam setahun. Sehingga kedepan ada tambahan produksi beras sebesar 1 hingga 2 juta ton khusus dari Provinsi Sumsel. 

Selain itu, pihaknya juga memastikana adanya ketersediaan pupuk untuk peningkatan produksi pada tahun ini yang mencapai 9,55 juta ton dari sebelumnya hanya 4,7 juta ton saja. 

"Jadi petani tidak perlu khawatir untuk segera melakukan pertanaman. Karena pupuk sudah ditambah menjadi dua kali lipat," jelas Amran. 

Baca Juga: Beras Langka dan Mahal, Ada Permainan Kartel?

Amran juga menegaskan pada musim tanam kali ini pemerintah juga memfasilitasi benih gratis untuk 2 juta hektar kepada petani di seluruh Indonesia. 

Pembagian benih gratis ini hanya berlaku selama 3 bulan ke depan dan diharapkan mampu memperkuat produktivitas hingga menekan kebijakan impor. 

"Kami juga siapkan 2 juta hektare (benih unggul) di seluruh Indonesia secara gratis untuk petani," ujarnya. 

Diketahui produksi beras dalam negeri pada tahun ini terjadi penurunan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. 

Mengacu pada neraca produksi dan konsumsi Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Januari-April 2024 surplus produksi beras hanya mencapai 530 ribu ton atau lebih rendah 2,28 juta ton dibandingkan periode yang sama di tahun 2023. 

Baca Juga: El Nino Masih Jadi Ancaman, Mentan Pastikan Pasokan Beras Aman Saat Ramadan

Kondisi ini turut menjadi sebab kenaikan harga beras yang terus meninggi. 

Panel Harga Banapas pada Selasa (5/3) menunjukan harga beras premium sudah mencapai Rp 16.480/kg , sementara beras medium mencapai Rp Rp 14.330/kg. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×