Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Kementerian Pertanian sedang menggodok program peremajaan kebun teh untuk meningkatkan produktivitas teh di Indonesia.
Koordinator Pemasaran Hasil, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Normansyah Syahrudin mengatakan salah satu penyebab turunnya produktivitas teh tanah air adalah banyak kebun teh yang sudah tidak pada usia produktif.
Sehingga panen yang dihasilkan tidak lagi maksimal baik dari sisi kuantitas maupun kualitas teh.
Baca Juga: Produktivitas Perkebunan Teh di Indonesia Terus Menyusut, Ini Pemicunya
"Karena sebagian memang kebun teh kita tanamanya banyak yang sudah tua dan banyak yang rusak," jelas Norman dijumpai setelah setelah Forum Asian Tea Alliace (ATA) di Bandung, Kamis (24/8).
Meski begitu menurutnya, program peremajaan akan dilakukan secara bertahap karena keterbatasan anggaran pemerintah.
Saat ini pihaknya juga tengah menunggu usulan dari daerah sentra produksi teh terkait mapping perkebunan teh yang perlu dilakukan peremajaan.
"Tentunya bertahap, tidak semua daerah sentra bisa dapat, kita juga tengah menunggu usulan dari daerah supaya kita segera bisa mengalokasikan anggaran APBN untuk peremajaan," jelas Norman.
Baca Juga: Produksi Teh Mengalami Penurunan Satu Dekade Terakhir, Pemerintah Lakukan Ini
Produktivitas teh mengalami tren penurunan selama satu dekade terakhir.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022 saja jumlah produksi teh di Indonesia hanya mencapai 136.800 ton. Jumlah tersebut turun 5,72% dari tahun sebelumya sebesar 145.100 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News