kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

TINS operasikan smelter tanah jarang Maret 2015


Kamis, 05 Maret 2015 / 09:58 WIB
TINS operasikan smelter tanah jarang Maret 2015
ILUSTRASI. Yuk simak penjelasan BMKG kapan musim hujan di Indonesia akan tiba


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Timah Tbk mengatakan pengoperasian pabrik pengolahan (smelter) mineral tanah jarang atau rare earth diproyeksikan mundur hingga Agustus 2015 mendatang. Rencana ini molor dari rencana semula yang ditargetkan bisa uji coba pada Januari 2015 dan beroperasi komersial pada Maret 2015 ini.

Agung Nugroho, Corporate Secretary PT Timah bilang, mundurnya rencana kegiatan uji coba dan tahapan operasi komersial karena terkendala pengadaan mesin dan peralatan yang sebagian besar didatangkan dari luar negeri. "Kami juga melakukan perubahan desain gambar smelter rare earth. Namun, over all smelter ini lebih baik dari rencana sebelumnya," kata Agung ke KONTAN, Rabu (4/3).

TINS menyiapkan investasi senilai Rp 20 miliar untuk pembangunan smelter rare earth di Kawasan Industri Tanjung Ular, Bangka Belitung. Nantinya, pabrik tersebut akan menghasilkan logam mineral tanah jarang (ROEH3) dengan kapasitas 50 kg per hari.

Agung mengatakan, meskipun sempat mengalami kendala di lapangan, tapi tahapan enginering, procurement, and construction (EPC) masih tetap berjalan normal. Bahkan, sampai sekarang kegiatan konstruksinya telah mencapai 70% hingga 80%. Dengan pencapaian tersebut, perusahaan pelat merah optimistis akan rampung pada Mei mendatang. "Kami optimistis produksi akan dapat dilakukan pada Juli atau Agustus 2015 depan," ujar Agung.

Sementara itu, TINS mencatat produksi timah  27.550 ton pada 2014 lalu atau naik 16,15% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 23.718 ton. Pendapatan 2014 mencapai Rp Rp 7,37 triliun atau naik 25,9% dibandingkan tahun 2013.  
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×