kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

TINS optimistis harga mumbul di Juni


Rabu, 13 Juli 2016 / 06:11 WIB
TINS optimistis harga mumbul di Juni


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sempat khawatir melihat capaian kinerja kuartal I 2016 yang turun, PT Timah (Persero) Tbk kembali optimistis menapaki langkah bisnis semester II 2016 ini.

Pemicunya, harga timah dalam catatan internal mereka, naik mulai Juni 2016 lalu. Mereka menghitung, dampak kenaikan harga timah bisa tercermin pada kuartal III 2016.

"Di kuartal III bila harga seperti ini dan tren naik terus tentu akan berdampak pada peningkatan revenue kami," ujar Sekretaris Perusahaan PT Timah Persero Tbk Agung Nugroho kepada KONTAN, Selasa (12/7).

Sementara pada kuartal II 2016, PT Timah memperkirakan bisa mencetak pendapatan sama dengan kuartal II 2015. Pada triwulan kedua tahun lalu, perusahaan berkode TINS di Bursa Efek Indonesia tersebut mengantongi pendapatan Rp 1,92 triliun.

Asal tahu, pada kuartal I 2016 PT Timah mencatatkan pendapatan Rp 1,3 triliun, atau turun 5,11% ketimbang kuartal I 2015. Tak cukup sampai di situ, bottom line mereka terpuruk.

Rugi periode berjalan kuartal I 2015 sebesar Rp 6,42 miliar membengkak menjadi rugi Rp 138,84 miliar. Penyebab pendapatan turun pada triwulan pertama tahun ini adalah harga jual timah yang melorot.

"Penurunan ini akibat harga jual di kuartal pertama rata-rata US$ 15,4 per metrik ton sedangkan kuartal pertama tahun 2015 sebesar US$ 18,9 per metrik ton," terang Agung.

Hingga akhir tahun ini, bisnis penjualan timah masih menjadi tulang punggung PT Timah. Upaya perusahaan itu untuk mendiversifikasi bisnis ke sektor listrik, masih dalam proses persiapan.

Sebagaimana diketahui, PT Timah Tbk berencana membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2x150 megawatt (MW). Nilai investasinya mencapai Rp 1 triliun. Namun rencana ekspansi tersebut belum bisa terealisasi dalam waktu dekat.

Pasalnya, PT Timah masih menunggu izin dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dus, PT Timah belum bisa membeberkan jadwal pembangkit PLTU tadi. Yang terang, mereka siap membangun pembangkit listrik mulut tambang itu di Sumatera Selatan dengan mempertimbangkan suplai batubara yang mereka miliki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×