kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   2.000   0,13%
  • USD/IDR 16.140   100,00   0,62%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Tiphone Mobile Indonesia (TELE): Modal kerja tergantung target pendapatan


Jumat, 28 Februari 2020 / 21:12 WIB
Tiphone Mobile Indonesia (TELE): Modal kerja tergantung target pendapatan
ILUSTRASI. gerai penjual ponsel Telesindo Shop dari PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) di Jakarta. KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) masih belum mau membeberkan besaran modal kerja yang disiapkan perusahaan tahun ini.

Corporate Secretary PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk Semuel Kurniawan menjelaskan besaran modal kerja biasanya akan disesuaikan dengan target pendapatan yang ingin dicapai tahun ini.

"Jika berbicara soal modal kerja, itu selalu bergantung dengan target penjualan. Penjualan tahun ini, bisa saja lebih lesu karena virus korona dan daya beli masyarakat. Intinya, tergantung berapa pendapatan yang dibutuhkan," ungkapnya saat ditemui di Jakarta Barat, Jumat (28/2).

Baca Juga: Tiphone Mobile Indonesia (TELE) menyiapkan obligasi Rp 1,4 triliun untuk refinancing

Sementara itu, menilik data pemaparan publik, TELE memproyeksikan laba bersih tahun ini lebih rendah dibandingkan proyeksi tahun 2019 yang sebesar  Rp 496,33 miliar menjadi hanya Rp 485,96 miliar.

Dalam laporan keuangan kuartal III 2019, laba bersih TELE tercatat sebesar Rp 382,05 miliar, turun 11,44% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 431,45 miliar.

Perusahaan ini memasang target pendapatan dari lini bisnis voucher dan kartu perdana di angka Rp 27,57 miliar. Lini telepon selular di angka Rp 6,90 miliar, dan jasa perbaikan & multimedia sebesar Rp 6,90 miliar.

"Untuk distribusi voucher itu sudah dilakukan di 20 kota. Kontribusi masih kecil karena ini sifatnya inisiasi bisnis, jumlahnya kecil karena kita juga bermain dengan fee," lanjutnya.

Saat ini, Tiphone merupakan salah satu pemain terbesar untuk distribusi voucher Telkomsel dan menjadi authorized dealer di seluruh wilayah Indonesia. Tiphone memiliki 200 cabang, 400 gerai penjualan dan lebih dari 250.000 agen penjual aktif.

Baca Juga: Kembali diperdagangkan, saham Tiphone Mobile (TELE) melemah

Selain menjual secara langsung kepada konsumen, Tiphone menjual voucher Telkomsel melalui berbagai kanal distribusi, antara lain melalui gerai ritel seperti Indomaret dan Alfamart, perbankan, dan juga secara online melalui kerja sama dengan Gojek, dan Grab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×