kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tips agar UMKM mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19


Rabu, 08 April 2020 / 21:39 WIB
Tips agar UMKM mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Penjahit memproduksi masker batik di Pakistaji, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (2/4/2020). UMKM yang biasanya memproduksi busana batik itu, sejak merebaknya wabah COVID-19, beralih memproduksi masker berbahan kain batik yang dijual Rp4 ribu hingga Rp5 ribu


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mewabahnya virus Covid-19 lantaran penyebarannya yang cepat antara manusia dengan manusia melalui droplet atau percikan air saat berbicara, batuk, atau bersin. Lantaran hal tersebut maka kebijakan physical distancing diberlakukan guna memutus rantai penyebaran.

Adanya kebijakan tersebut tentu berdampak pada berbagai sektor ekonomi, terutama UMKM.  Lantaran masyarakat jadi membatasi diri untuk berkegiatan di luar rumah.

Alhasil banyak UMKM yang merasakan penurunan penjualan selama Covid-19 melanda. Diah Yusuf VP Partnership International Council for Small Business (ICSB) menerangkan ada empat hal yang dapat diperhatikan untuk manajemen pemasaran pelaku UMKM agar bertahan di tengah krisis Covid-19 saat ini.

Baca Juga: Diusik wabah corona, kondisi perbankan Indonesia dinilai masih cukup kuat

Keempat hal tersebut ialah Discover, Innovation, Active, and Human Interest. Discover sendiri pelaku UMKM dapat menemukan peluang bisnis baru yang akan menimbulkan pengalaman target konsumen.

"Inovasi di masa krisis itu perlu, jadi misal produk yang biasa dipakai akan sulit didapatkan karena suatu hal, nah kita harus cari substitusi atau kita bisa berinovasi jadi peran kita malah bisa jadi substitusi produk yang saat ini sulit dicari. Inovasi juga bisa kita membuat size produk kita agak kecil," jelas Diah saat acara Webiminar ISCB pada Rabu (8/4).

Diah juga menggarisbawahi bahwa di saat seperti ini pemasaran juga harus mengedepankan rasa empati. Selain manajemen pemasaran, manajemen keuangan juga tak lepas dari hal yang diperhatikan bagi UMKM untuk tetap bertahan di masa saat ini.

Asep Mulyana Sekjen Korwil ICSB menambahkan manajemen keuangan bagi UMKM disaat masa krisis menjadi poin selanjutnya setelah pemasaran. Cash flow ditekankan Asep jadi nadi dalam usaha yang harus dijaga.

Empat langkah manajemen keuangan bagi UMKM di tengah pandemi ialah review bisnis proces, melakukan pemotongan biaya yang tidak penting, fokus pada cash flow fan fokus pada fixed cost.

"Cash flow jadi penting, ibarat dia adalah aliran darah. Potong saja biaya yang tidak penting untuk saat ini. Mengontrol dan mengukur cash flow jadi hal yang perlu diperhatikan," kata Asep.

Baca Juga: Begini syarat yang ditetapkan pemerintah terkait relaksasi KUR bagi nasabah

Ryan Pasaribu, Customer Retention Expert Strategi TADA menambahkan strategi merek lokal bertahan di masa krisis ialah mempertahankan pelanggan setia yang saat ini ada.

"Saat ini pasti konsumen akan kurangi shopping, mereka justru akan pergi ke brand yang dipercaya. Nah oleh karenanya kita perlu mengunci para konsumen setia kita buat tetap bertahan, jangan fokus cari konsumen baru dulu," terang Ryan.

Selain itu perlu juga adanya promosi atau diskon yang dibuat untuk menarik konsumen. Salah satu cara promo yang dapat dilakukan di saat masa sekarang ialah Pre Buy Offers.

"Jadi konsep ini adalah jual voucher. Misal ada sebuah brand dia toko tutup saat ini, tapi dia jual voucher Rp 85.000 bisa buy one get one free, selama sebulan. Nah orang akan kembali untuk gunakan promo itu. Jadi kita belum jualan produk tapi baru voucher dan sudah ada pendapatan, lalu konsumen tentu akan datang saat kita buka nanti," jelas Ryan.

Keuntungan berjualan menggunakan konsep Pre Buy Offers adalah akan membuat konsumen untuk kembali lagi lain waktu ke penjual. Selain itu Ryan menerangkan bisnis model Pre But Offers tentu akan membuat pelaku usaha mendapat pendapatan di muka atau upfront revenue.

Baca Juga: Gelombang PHK akibat corona menerpa ratusan pegawai Ramayana Depok ...

Terakhir keuntungan model bisnis tersebut konsumen akan menjadi setia karena sudah membeli voucher sebelumnya.

"Konsumen akan loyal, misal saya masih ada voucher buy one get one di tempat A maka saya akan memilih makan di sana, karena sayang kalau nggak dipakai kan ada tenggang waktunya," imbuhnya.

Namun Ryan menyebut meski model bisnis Pre Buy Offers cukup menguntungkan di kala krisis, tetap menekankan bahwa diskon atau promo harus diperhitungkan. Ryan menyebut jangan sampai pelaku usaha terjebak oleh diskon dan promo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×