Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Masuk tahun kelima berdiri, Tokopedia, perusahaan internet yang menggelar lapak bagi penjaja (merchant) di dunia maya ini menargetkan tahun ini nilai asetnya menjadi Rp 1 triliun. Jika dibandingkan dengan valuasi yang diklaim perusahaan ini saat awal berdiri tahun 2009 senilai Rp 1 miliar, berarti valuasinya melejit 99.900%.
Perusahaan ini meyakini target valuasi aset itu bisa terpenuhi melihat beberapa indikator. Pertama, jumlah merchant mencapai 27.000 merchant. Kedua, jumlah transaksi penjualan di April tahun ini mencapai 2,1 juta barang. Dari jutaan barang yang diperjualbelikan, produk kecantikan dan fesyen wanita menduduki peringkat utama.
Meski begitu, Tokopedia mengaku belum juga bisa meraup laba. Maklum, perusahaan masih menggratiskan para merchant untuk membuka lapak atau bertransaksi.
Chief Executive Officer Tokopedia William Tanuwijaya saat berkunjungan ke Kantor KONTAN, pekan lalu, menyatakan, misi perusahaan ini hingga tahun 2017 adalah menjadikan Tokopedia sebagai perusahaan rujukan bagi 80% para pelaku e-commerce di Tanah Air. "Saat ini keuangan kami masih bleeding," ungkap William.
Mengenai pendanaan, Tokopedia tak khawatir. Pasalnya, saban tahun ada investor yang menanamkan investasinya. Terbaru, tahun 2013, perusahaan ini mendapatkan kucuran dana segar dari Softbank, pemodal ventura dari Jepang. Sayang, William bungkam soal besaran dana yang didapat dari pemilik 30% saham Alibaba.com tersebut.
Selain Softbank, investor lain yang sekaligus menjadi pemilik saham Tokopedia adalah PT Indoguna Dwitama, East Ventures, Cyber Agent Venture, dan netprice.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News