kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.849   -109,00   -0,69%
  • IDX 7.424   -67,79   -0,90%
  • KOMPAS100 1.148   -11,00   -0,95%
  • LQ45 908   -12,48   -1,36%
  • ISSI 226   -0,20   -0,09%
  • IDX30 468   -7,19   -1,52%
  • IDXHIDIV20 565   -8,01   -1,40%
  • IDX80 132   -1,10   -0,83%
  • IDXV30 140   -0,55   -0,39%
  • IDXQ30 156   -2,13   -1,34%

2013, bisnis online mencapai 19 juta transaksi


Kamis, 04 Juli 2013 / 15:13 WIB
2013, bisnis online mencapai 19 juta transaksi
ILUSTRASI. JAKARTA,27/1-LAMPION HIASI PUSAT PERBELANJAAN. Hiasan lampion terpasang di pusat perbelanjaan Mal Taman Anggrek, Jakarta, Kamis (27/1/2022). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Erika Anindita | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pertumbuhan bisnis online di Indonesia yang berkembang pesat sejak 2011, salah satunya didukung oleh peningkatan penetrasi internet yang mencapai 20% dari total populasi Indonesia. Di tahun 2012 terjadi 12 juta transaksi senilai US$ 266 juta. Nilai transaksi itu diperkirakan akan membengkak lagi di tahun ini.

Pengamat e-commerce Andi S. Boediman, mengatakan, potensi transaksi bisnis online tahun ini bisa mencapai 19 juta transaksi dengan nilai US$ 478 juta atau setara Rp 5 triliun.

“Jumlah itu merupakan nilai transaksi untuk barang saja, tidak termasuk kebutuhan lain seperti tiket penerbangan atau reservasi hotel," kata Andi kepada KONTAN, Kamis (4/7). Di tahun 2014, Andi memperkirakan, jumlah dan nilai transaksi akan melejit lagi hingga mencapai 28 juta transaksi senilai US$ 776 juta.

Menurut Andi, dalam menjalankan e-commerce, aspek pengiriman produk atau barang kepada pembeli menjadi elemen paling penting. Ini yang membuat nilai transaksi di bisnis online terus berkembang.

Hal ini diamini oleh William Tanujaya, founder & CEO Tokopedia. Dia menyatakan, ada kebutuhan besar untuk jalur distribusi di bisnis e-commerce. Dengan memenuhi aspek pengiriman produk yang baik, pasar e-commerce di Indonesia terus tumbuh. Setiap tahun, kata dia, pertumbuhannya mencapai 20%.

"Ada 4K yang harus menjadi prioritas yaitu kecepatan, ketepatan, kemudahan akses, dan keakuratan informasi," timpal Vice President of Sales & Marketing RPX Group Andry Adiwinarso mengenai prioritas penyediaan layanan pengiriman.

RPX yang sebelumnya berfokus pada level business to business (B2B), kini mulai menyasar business to customer (B2C), termasuk peritel. "Hingga kini pertumbuhannya sebesar 10%," kata Andry yang menargetkan pertumbuhan hingga 25% dari transaksi pengiriman e-commerce untuk 2013.

Kabar baiknya, kenaikan bahan bakar minyak (BBM) akhir bulan lalu tidak berpengaruh pada perubahan tarif RPX. "Kami masih mau menghitung dan melihat efek samping kenaikan tersebut," tutup Andry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×