kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Toshiba dan BPPT mengembangkan sistem pembangkit listrik hidrogen


Sabtu, 01 September 2018 / 16:05 WIB
Toshiba dan BPPT mengembangkan sistem pembangkit listrik hidrogen


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation (Toshiba ESS), menyepakati nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengenai implementasi H2One™, sistem energi hidrogen luar-jaringan mandiri berbasis energi terbarukan dan penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar untuk pembangkit tenaga listrik di Indonesia.

Melalui MoU, Toshiba ESS dan BPPT akan mempelajari lokasi instalasi, spesifikasi sistem yang optimal di Indonesia, dan sistem operasi, termasuk pemeliharaan, dan bertujuan untuk memasang sistem pertama pada tahun 2022. Indonesia, yang terdiri dari banyak gugusan pulau, memiliki tantangan untuk menyediakan energi listrik yang stabil dan berbiaya rendah di setiap pulau. Indonesia ingin meningkatkan kapasitas total pembangkit listrik dari energi terbarukan dari 12,52% hingga 23% pada tahun 2020. 

H2One™ adalah sistem terintegrasi yang menggunakan sumber energi terbarukan untuk melakukan proses elektrolisis hidrogen dari air menyimpan dan menggunakan hidrogen dalam sel bahan bakar untuk menghasilkan tenaga listrik bebas CO2 yang stabil, ramah lingkungan, dan air panas. “Kemitraan kami akan menghasilkan penyediaan energi yang stabil, bersih, dan murah untuk Indonesia,” kata Fumio Otani, Corporate Senior Vice President, yang bertanggung jawab atas bisnis hidrogen dari Toshiba ESS, dalam rilis Jumat (31/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×