Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Surya Toto Indonesia Tbk tahun ini menargetkan kenaikan penjualan sebesar 7,5% dibandingkan dengan realisasi penjualan pada 2016. Pertumbuhan penjualan, salah satunya berasal dari perusahaan properti asing yang makin marak menggarap proyek.
Direktur PT Surya Toto Tbk Setia Budi Purwadi menyatakan, pihaknya getol menjalin kerjasama dengan pengembang asing. Misal, Hongkong Land yang menggandeng SinarmasLand membangun proyek Navapark, KeppelLand membangun West Vista Apartemen, HongkongLand dan AstraGroup juga mengembangkan Anandamaya Apartement dan Menara Astra.
"Beberapa pengembang besar seperti SinarmasLand, Ciputra, Intiland, Pakuwon Group juga sudah menjalin kerjasama dengan kami, Sedangkan proyek lain, masih dalam tahap penjajakan," kata Setia ke KONTAN, Jumat (20/1).
Berbagai kerjasama itulah yang jadi andalan penopang pertumbuhan tahun ini. Sebagai gambaran, tahun lalu, proyeksi penjualan Surya Toto sekitar Rp 2,078 triliun. Dengan target naik 7,5%, proyeksi penjualan emiten dengan kode saham TOTO di Bursa Efek Indonesia bisa mencapai Rp 2,234 triliun.
Setia mengatakan, saat ini TOTO masih mengandalkan produk dengan segmen bawah atawa low end. Pertimbangannya kondisi ekonomi belum 100% pulih. Manajemen perusahaan ini pun menggunakan asumsi tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh di kisaran 5,1%.
Pertimbangan lain, pembangunan proyek rumah tapak maupun apartemen banyak menyasar golongan menengah bawah. "Karena itu kami tetap menjaga supply produksi low end agar bisa memenuhi permintaan pasar," kata Setia.
Perusahaan ini juga belum merencanakan kenaikan harga jual produk pada tahun ini. Hanya saja mereka berencana menjajakan produk baru sanitary dan fitting pada semester II-2017. Saat ini produk baru ini masih dalam tahap proses pematangan dan penyempurnaan.
Manajemen TOTO juga mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar Rp 85 miliar. Dana ini mereka rogoh dari kas internal perusahaan untuk biaya pemeliharaan mesin-mesin dan gedung pabrik, bukan ekspansi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News