Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengatakan akan fokus pada penambahan tenant atau penyewa tahun ini. Adapun target penambahan penyewa dipasang sebanyak 3.500 tahun ini.
Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman menambahkan, pihaknya juga akan tetap menambah tower secara organik, namun pihaknya tidak mengungkapkan target jumlahnya.
"Target penambahan tenant kami adalah 3.500 tenant. Jadi, fokus membangun tower secara organik sesuai dengan pesanan dari operator telekomunikasi," tuturnya kepada Kontan, Kamis (27/1).
Ia melanjutkan, capex yang disiapkan untuk rencana bisnis tersebut berkisar antara Rp2 triliun sampai dengan Rp3 triliun tahun 2022. Jumlah capex ini meningkat 50% dibandingkan tahun lalu dan dananya berasal dari pinjaman bank serta kas internal.
Baca Juga: Saham Emiten Telekomunikasi Cenderung Lesu, Simak Rekomendasi Sahamnya
Dengan besaran capex tersebut, TBIG juga ingin menambah tower secara organik alias membangun sendiri dan tidak mengakuisisi.
Lebih lanjut, TBIG juga akan fokus pada penambahan tower di luar Pulau Jawa. Namun demikian, pihaknya mengakui saat ini memiliki komposisi menara sebanyak 50% di Jawa dan 50% di luar Pulau Jawa. "Hingga kini, TBIG secara total memiliki menara sebanyak 19.938 unit dengan 37.983 penyewaan," sambungnya.
Mengenai target pendapatan dan laba, TBIG sendiri masih enggan membeberkan lebih jauh. Pada catatan laporan keuangan TBIG kuartal III 2021, TBIG mencetak pendapatan Rp4,56 triliun atau naik 15,84 % dibanding kuartal III 2020 yang sebesar Rp3,93 triliun. Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk mencapai Rp1,08 triliun, naik 44,57% dari sebelumnya Rp747,46 miliar.
Pada periode tersebut, TBIG juga telah menambahkan 801 penyewaan kotor organik yang terdiri dari 347 sites telekomunikasi dan 454 kolokasi. Emiten menara ini juga memiliki 37.983 penyewaan dan 20.049 site pada kuartal III 2021.
Site telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 19.938 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 37.872, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,90.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News